Jumat, 09 Januari 2015

Postingan saya kali ini adalah sedikit ulasan mengenai Ibu Ira Phajar Lestari. Ibu Ira mengajar Teori Organisasi Umum 1 di kelas saya untuk semester ini. Kesan saya saat pertemuan pertama, ibu seorang dosen yang tegas, seorang dosen yang terlihat sangat teliti pada setiap materi dan tugas yang diberikan dan sangat memperhatikan pembawaaan dalam menyampaikan materi apa yang sedang diberikan pada saat menyampaikan materi-materi pembelajaran. Menurut saya cara Ibu Ira mengajar itu sangat disiplin sehinggal mahasiswa/i dalam kelas 2KA07 ini dapat mengerti apa yang Ibu terangkan, dan Ibu dapat memberikan sebuah motivasi kepada mahasiswa/i sehingga membuat semua mahasiswa/i di dalam kelas ini menjadi semangat dalam menuntut ilmu. Sekian opini saya tentang Ibu Ira Phajar Lestari, terima kasih Nama : Devin Pasya Kelas : 2KA07 NPM : 12113269

Komunikasi Dalam Organisasi

Teori orGanisasi umum Komunikasi dalam Organisasi KELOMPOK 4 Agnes Sekar Mahardika (10113329) Devin Pasya (12113504) M Aditya Rahman (15113109) Natanael (16113348) Shinta Janati Mirawanti (18113452) Yogy Maulana Ferry (19113479) Dosen Ira Phajar Lestari, SE, MM 2 KA 07 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nyalah kami Dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Komunikasi dalam Organisasi”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari Teori Organisasi Umum. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta sumbangsih positif bagi kita semua. Depok, 07 Oktober 2014 DAFTAR ISI Kata Pengantar 2 Daftar Isi 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penulisan 4 BAB II PEMBAHASAN 5 2.1 Pengertian dan Proses Komunikasi 5 2.2 Unsur-unsur Komunikasi 6 2.3 Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi 6 2.4 Klasifikasi dan Media Komunikasi dalam Organisasi 7 2.5 Gaya Komunikasi dalam Organisasi 10 2.6 Sasaran dan Hambatan Komunikasi dalam Organisasi 11 2.7 Cara Mengatasi hambatan Komunikasi 13 2.8 Contoh Kasus 14 BAB III PENUTUP 15 Kesimpulan 15 Saran 15 Daftar Pustaka 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia harus saling berinteraksi dalam kehidupannya dan salah satunya dengan cara berkomunikasi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya. Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasamatersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Komunikasi organisasi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiranpesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasitertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubunganhierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi komunikasi? 2. Apa saja unsur-unsur dalam Komunikasi? 3. Bagaimana pentingnya komunikasi dalam organisasi? 4. Apa saja klasifikasi dan Media Komunikasi dalam Organisasi? 5. Apa saja sasaran dan hambatan komunikasi dalam organisasi? 1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Agar mengetahui arti dari komunikasi 2. Agar dapat mengetahui manfaat komunikasi dalam organisasi 3. Agar mengetahui unsur-unsur komunikasi dalam organisasi 4. Agar dapat menyebutkan macam-macam komunikasi yang dapat terjadi dalam organisasi 5. Agar dapat menjelaskan klasifikasi komunikasi BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN DAN PROSES KOMUNIKASI Istilah komunikasi (Bahasa Inggris: Communication) mempunyai banyak arti,istilah komunikasi berasal dari bahasa latin,yaitu communis,yang berarti sama (common). Dari kata communis berubah menjadi kata kerja kommunicare, yang berarti menyebarkan atau memberitahukan informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengertian komunikasikan suatu informasi harus ditetapkan terlebih dahulu suatu dasar tutuj temu yang sama. Pengertian Komunikasi menurut para Ahli Onong Uchjana Effendy Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media). Aristoteles Komunikasi adalah alat dimana warga masyarakat dapat berpartisipasi dalam demokrasi Raymond Ross Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu penerima pesan membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Forsdale (1981) Seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari suatu pihak kepada lain pihak untuk mendapatkan saling pengertian. Dari definisi tersebut terkandung dua pengertian,yaitu proses dan informasi. Proses merupakan suatu rangkaian daripada langkah-langkah yang harus dilalui dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Rangkaian model proses komunikasi melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap penciptaan gagasan 2. Tahap penyusunan gagasan dalam bentuk symbol atau tanda-tanda sandi 3. Tahap pengiriman 4. Tahap penerimaan 5. Tahap menginterpretasikan gagasan atau pesan yang diterima 6. Tahap pemberian tanggapan 2.2 UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI Menurut Charles E. Redfield komunikasi mengandung 5 unsur yaitu: 1. Komunikator, yaitu member berita yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara,pengirim berita atau orang yang memberitakan. 2. Menyampaikan berita dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan 3. Berita-berita yang disampaikan, dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran 4. Komunikan yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita 5. Tanggapan atau reaksi dalam bentuk jawaban atau reaksi 2.3 PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Yang dimaksud dengan komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal-balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masalah komunikasi dalam organisasi menyangkut dua segi,yaitu masalah komunikasi itu sendiri dan masalah organisasi, misalnya masalah pengambilan keputusan, pelimpahan wewenang, pengawasan, susunan organisasi dan sebagainya. Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera dapat diatasi apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. Pentingnya komunikasi dalam organisasi sebab menimbulkan pengaruh yang besar, diantaranya : 1) Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara: a) Para bawahan dengan atasan/pimpinan. b) Bawahan dengan bawahan. c) Atasan dengan atasan. d) Pegawai dengan organisasi/lembaga yang bersangkutan. 2) Meningkatkan kegairahan kerja para pegawai. 3) Meningkatkan moral dan disiplin para pegawai. 4) Semua jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga akan berlangsung pengendalian operasional yang efisien. 5) Semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan, yang telah diterapkan oleh pimpinan organisasi. 6) Semua informasi, keterangan-keteranganb yang dibutuhkan oleh para pegawai dapat dengann cepat dan tepat diperoleh. 7) Meningkatkan rasa tanggung jawab semua pegawai. 8) Menimbulkan saling pengertian di antara pegawai 9) Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai. 10) Meningkatkan semangat korp atau esprit de corp di kalangan para pegawai 2.4 KLASIFIKASI DAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari segi peninjauannya. Dari segi sifatnya, dapat dibedakan menjadi: • Komunikasi Lisan Komunikasi lisan ialah komunikasi yang melalui ucapan kata-kata atau kalimat, melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Arti suatu kata atau kalimat dapat diperjelas melalu tinggi rendahnya nada suara, perubahan nada suara, keras-tidaknya suara. Komunikasi lisan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kominikasi lisan secara langsung dan komunikasin lisan secara tidak langsung. 1) Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang tidak dipisahkan dengan jarak, jadi sifatnya tatap muka (face to face communication). Contohnya adalah wawancara, ceramah, rapat, simpsium, lokakarya, sarasehan, dan lain sebagainya. 2) Komunikasi lisan secara tidak langsung adalah komunikasi lisan yang dipisahkan oleh jarak (tidak tatap muka). 3) Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang melalui berbagai isyarat atau signal non-verbal. Media yang dipergunakan adalah ekspresi, gerak isyarat, gerak dan posisi badan. Yang disebut bahasa badan (language body) ialah yang menyatakan sikap dan perasaan seseorang, misalnya dengan cara sebagai berikut: a) Mimik, yaitu tidak dengan kata, tidak dengan diam, tetapi dengan gerak air muka. Misalnya muka merah member tanda orang yang bersangkutan sedang marah. b) Panto mimik, yaitu dengan gerak anggota badan, misalnya dengan menggelengkan kepala. c) Mimik dan pato mimik merupakan kombinasi antara gerak air muka dengan gerak anggota badan. • Komunikasi Tertulis Komunikasi tertulis atau tercetak adalah komunikasi mempergunakan rangkaian kata-kata atau kalimat, kode-kode (yang mengandung arti), yang tertulis atau tercetak yang dapat dimengerti oleh pihak lain. Dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi: • Komunikasi Ke Atas Komunikasi ke atas (upward communication) adalah komunikasi yang berlangsung dari bawahan ke atasan, atau dari suatu organisasi yang lebih rendah dengan organisasi yang lebih tinggi. Jadi komunikasi ke atas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari segi personifikasi dan dari sisi ketatalembagaan. • Komunikasi Ke Bawah Komunikasi ke bawah disebeut dengan istilah downward communication. Dilihat dari personifikasinya, komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari pimpinan ke bawahan. Dilihat dari segi ketatalembagaan, komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari satuan organisasi yang lebih tinggi kepada satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya. Dilihat dari saluran wewenang maka komunikasi ke bawah mengalir dari hirarki wewenang yang lebih tinggi ke hirarki wewenang yang lebih rendah, dan mengalir melalui saluran rental komando. Hal ini merupakan kebalikan dari komunikasi ke atas. • Komunikasi Diagonal Ke Bawah Dilihat dari personifikasinya komunikasi diagonal ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari seorang pimpinan dengan pejabat atau pimpinan yang lebih rendah. Pimpinan tersebut bukan merupakan atasannya (baik lansgung maupun tidak langsung) dan bawahan atau pimpinan yang lebih rendah itu bukan merupakan bawahan atau anak buahnya(baik langsung maupun tidak langsung), jadi antara atasan dan bawahan tersebut tidak ada hubungan hirarki tetapi hanya merupakan hubungan kerja. Dan dilihat dari segi ketatalembagaan komunikasi diagonal ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari satuan organisasi yang lebih tinggi dengan satuan organisasi yang lebih rendah. • Komunikasi Diagonal Ke Atas Dilihat dari segi personifikasinya komunikasi diagonal ke atas adalah komunikasi yang berlangsung antara pejabat yang lebih rendah (bawahan) dengan pejabat atau pimpinan yang lebih tinggi. Dilihat dari segi ketatalembagaan komunikasi diagonal ke atas adalah komunikasi yang berlangsung antara satuan organisasi yang lebih rendah dengan satuan-satuan organisasi yang lebih tinggi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa komunikasi diagonal (ke atas maupun ke bawah) adalah komunikasi antara pejabat-pejabat atau unit-unit yang berbeda tingkatan (level) dan wewenangnya baik secara fungsional ada hubungannya maupun secara fungsional tidak ada hubungannya. • Komunikasi Horisontal Dilihat dari segi personifikasinya komunikasi horizontal adalah komunikasi antara pimpinan atau pejabat yang setingkat dalam suatu organisasi. Misalnya komunikasi antara Kepala Biro dengan Kepala Biro, Kepala Bgian dengan Kepala Bagian, Kepala Seksi dengan Kepala Seksi. Dari segi ketatalembagaan komunikasi horizontal adalah komunikasi antar satuan organisasi yang setingkat dalam suatu organisasi. Misalnya Biro Hukum dengan Biro Kepegawaian, Bagian Keuangan dengan Bagian Pengadaan, Seksi Pol Kendaraan dengan Seksi Keamanan. • Komunikasi Satu Arah Komunikasi satu arah (one way communication) adalah komunikasi yang tidak mendapat respon dari pihak penerima informasi (komunikan). Disini komunikan bisa sengaja tidak memberi tanggapan atau komunikator yang tidak memberikan kesempatan lawan bicaranya untuk memberikan tanggapan. Contohnya : komunikasi antara seorang atasan dengan para bawahannya yang berupa perintah. Komunikasi ini sering menimbulkan kesalahpahaman atau ketidakjelasan yang menyebabkan pertentangan. • Komunikasi Dua Arah Komunikasi dua arah (two ways communication) merupakan komunikasi yang berlangsung secara timbal balik. Komunikator dan komunikan saling memberikan tanggapan sehingga terjadi kesinambungan antara kedua belah pihak dan terhindar dari kesalahpahaman. Dari segi lawannya, dapat dibedakan menjadi: • Komunikasi Satu Lawan Satu Komunikasi satu lawan satu adalah komunikasi antar-pribadi atau antar individu dengan individu. Contohnya komunikasi antara seorang pimpinan dengan seorang pimpinan lain dalam suatu perusahaan. • Komunikasi Satu Lawan Banyak Komunikasi satu lawan banyak merupakan komunikai antar seseorang dengan beberapa orang dalam suatu kelompok. Contohnya disini komunikasi antara seorang dosen dengan mahasiswanya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. • Komunikasi Banyak Lawan Satu Komunikasi banyak lawan satu adalah komunikasi antara kelompok dengan seseorang. Contohnya adalah komunikasi antara beberapa karyawan dengan seorang pimpinan perusahaan pada saat berdemo meminta kenaikan gaji. • Komunikasi Kelompok Lawan Kelompok Komunikasi kelompok lawan kelompok adalah komunikasi antara sekelompok pegawai/karyawan dengan kelompok pegawai/karyawan yang lain. Contohnya seperti komunikasi antara sekelompok karyawan pada divisi keuangan dengan sekelompok karyawan pada divisi pengadaan barang. Menurut keresmiannya dapat dibedakan menjadi: • Komunikasi Formal Komunikasi formal merupakan komunikasi yang terjadi antara para anggota organisasi yang secara tegas diatur dan ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasi formal bersumber dari perintah-perintah resmi sehingga memiliki sanksi yang resmi. Komunikasi formal dapat berlangsung dari atas ke bawah, bawah ke atas dan secara horisontal. • Komunikasi Informal Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi tetapi tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasi ini bersifat tidak resmi dan terjadi melalui informasi dari mulut ke mulut saja sehingga terkadang kurang objektif kebenarannya. Tabel Media Saluran Informasi Saluran Media Informasi Arus Komunikasi Tertulis Lisan Ke Bawah • Buku Pedoman • Uraian Tugas/Job Description • Bulletin • Papan Pengumuman • Poster • Memo/Nota Dalam • Surat dari pimpinan • Laporan Tahunan • Mekanisme penyusunan anggaran • Telepon • Interkom/Interpon • Tatap Muka • Exit Interview Ke Atas • Kotak Saran • Suggestion Plan • Grievance Pocedure (untuk mengetahui keinginan pegawai) • Mekanisme Penyusunan Anggaran • Telepon • Interkom/Interpon • Tatap Muka • Exit Interview • Kebijaksanaan Pintu Terbuka (open door policy) Horisontal • Memo/Nota Dalam • Edaran • Pengumuman • Poster • Tembusan Surat-surat • Telepon • Interkom/Interpon • Tatap Muka Diagonal • Memo/Nota Dalam • Edaran • Pengumuman • Tembusan Surat-surat • Telepon • Interkom/Interpon • Tatap Muka 2.5 GAYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 1. The Controlling Style controlling style communication ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications. 2. The equalitarian style Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organnisasi The Equalitarian Style dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication). 3. The Structuring Style Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul. 4. The Dynamic style Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atausaleswomen). 5. The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. 6. The Withdrawal Style Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. 2.6 SASARAN DAN HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Yang di maksud dengan sasaran dalam organisasi adalah berbagai hasil yang ingin di capai dalam proses komunikasi. Hasil yang ingin di peroleh dalam proses komunikasi tergantung dari arah komunikasi dalam organisasi itu. Di samping itu sasaran komunikasi dalam organisasi juga dapat ditentukan oleh saluran media yang dipergunakan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sasaran komunikasi ke bawah adalah agar setiap perintah, instruksi, nasihat, pengarahan, bimbingan, pedoman kerja, uraian tugas yang diberikan oleh pimpinan dapat diterima, dimengerti dan dipahami oleh para bawahan sehingga dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Melalui komunikasi ke atas diharapkan setiap saran, ide-ide, pendapat, keluhan dari para bawahan dapat diterima dan memperoleh tanggapan yang positif dari pimpinan sehingga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan bagi pimpinan dalam menetapkan suatu kebijaksanaan (policy making) atau dalam pengambilan keputusan (decision making). Komunikasi horisontal pada dasarnya bersifat hubungan kerja dengan saling menerima dan mengirim (tukar-menukar) informasi. Komunikasi horisontal diharapkan akan tercipta kesatuan pandangan, persepsi, cara atau pola pikir serta kesatuan gerak sehingga tercipta hubungan yang serasi dan harmonis. Hambatan komunikasi dalam organisasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu diantaranya : HAMBATAN YANG BERSIFAT TEKNIS Hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: 1) Kurangnya sarana dan peranan yang diperlukan dalam proses komunikasi Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi di masa lalu merupakan penyebab utama timbulnya hambatan komunikasi. Akan tetapi, dewasa ini dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang ditandai dengan semakin sempurnanya alat-alat telekomunikasi (telex,radio,telephone,televisi,facsimile,komputer elektronik dan lain sebagainya) maka segala macam informasi dapat disampaikan dengan cepat. Dengan semakin sempurnanya alat telekomunikasi tersebut maka hambatan yang di sebabkan oleh sarana dan prasarana telah dapat di atasi. 2) Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak sesuai, dan Yang dimaksud dengan teknik ialah cara yang dianggap tepat untuk mengerjakan sesuatu dan merupakan kecakapan yang dimiliki oleh orang yang memiliki keahlian tertentu. Teknik komunikasi ialah keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam menyampaikan informasi kepada pihak lain sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat dan tepat oleh penerima informasi. 3) Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses komunikasi. Kondisi fisik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: – Keadaan fisik yang berhubungan dengan keadaan fisik manusianya, – Kondisi fisik yang berhubungan dengan waktu atau situasi/keadaan, – Kondisi fisik yang berhubungan dengan keadaan peralatan atau sarana komunikasi. HAMBATAN SEMANTIK Hambatan semantik adalah hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam memberikan pengertian terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode) yang dipergunakan dalam proses komunikasi. Misalnya istilah dancuk bagi arek-arek surabaya. Istilah ini merupakan sesuatu yg biasa, bahkan menunjukkan keakraban. Tetapi bagi daerah lain, istilah itu berarti sebaliknya, merupakan umpatan atau cercaan. HAMBATAN PERILAKU Hambatan perilaku disebut juga hambatan kemanusiaan, adalah hambatan yang disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari komunikator maupun komunikan. Hambatan perilaku tampak dalam berbagai bentuk, seperti : • Pandangan yang Sifatnya Apriori Apabila dalam proses komunikasi masing-masing pihak (antara komunikator dengan pihak komunikan) mempunyaI pandangan yang negatif, saling curiga, maka komunikasi tidak akan berhasil. Dalam komunikasi dituntut adanya pengertian bersama (common experience) antara kedua belah pihak • Prasangka yang didasarkan kepada emosi Prasangka merupakan pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan,menyelidiki) sendiri atas sesuatu tersebut. Prasangka buruk disebabkan oleh berbagai hal, misalnya ada rasa iri hati, sentimen dan lain-lain. • Suasana Otoriter Suasana yang otoriter terutama disebabkan oleh pemimpin yang otoriter. Ide-ide,saran-saran,gagasan-gagasan dari para bawahan kurang mendapat perhatian, bahkan kadang-kadang para bawahan sama sekali tidak diberi kesempatan untuk mengemukakannya. Suasana yang otoriter akan menciptakan hubungan yang terlalu formal sehingga hubungan menjadi kaku yang menimbulkan dampak negatif, seperti kurang adanya rasa kesetiakawanan dan kurang adanya loyalitas diantara para pegawai. • Ketidakmauan Untuk Berubah Hambatan yang sering timbul dalam organisasi ialah adanya pegawai/pejabat yang tidak mau menerima perubahan metode kerja karena menganggap metode kerja yang lama adalah metode kerja yang sudah baik dan mudah. Ketidakmauan untuk menerima metode kerja yang baru dapat dipandang sebagai kegagalan pimpinan dalam melakukan komunikasi dengan para bawahan. Pimpinan dipandang tidak berhasil memberikan pengertian kepada para bawahan terhadap pentingnya perubahan metode kerja. • Sifat yang Egosentris Sifat yang egosentris adalah sifat yang mementingkan diri sendiri, kurang memperhatikan kepentingan orang lain. Pegawai yang mempunyai sifat egosentris biasanya kurang pandai menjalin kerjasama dengan pegawai lain karena pegawai tersebut kurang berkomunikasi. 2.7 CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI 1. Gunakan umpan-balik Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah. 2. Kenali si penerima berita a) Bagaimana latar belakang pendidikannya, b) Bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan, c) Sejauh mana minat dan perasaanya 3. Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan 2.8 CONTOH KASUS Buruknya Komunikasi PDIP-Demokrat Akibatkan Pilkada Langsung, Kalah Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono Presiden mempunyai waktu kurang dari 23 hari untuk memperbaiki rumusan pilkada langsung melalui MK. Jika hanya menolak menandatangani UU pilkada yang telah disahkan dalam rapat paripurna DPR, itu tidak akan ada pengaruhnya, karena dalam Undang-Undang disebutkan selama 30 hari jika Presiden menolak menandatangani RUU yang disahkan menjadi UU maka UU itu tetap sah dan harus dijalankan. Mahfud menilai lolosnya UU pilkada, akibat kesalahan elit PDIP dan partai Demokrat. Meskipun sama sama memperjuangkan pilkada langsung tapi tidak diikuti dengan komunikasi politik yang baik, sehingga mempersulit diri sendiri. "Sikap koalisi merah putih yang solid, harus menjadi pelajaran bagi partai pendukung pilkada langsung," kata Mahfud. Sementara Nurhayati Assegaf ketua fraksi Demokrat DPR RI menyatakan heran, kenapa partainya yang menjadi sasaran tembak, sedang koalisi merah putih dibiarkan tidur nyenyak. SBY dan Partai Demokrat jelas mendukung pilkada langsung dengan perbaikan. Apa yang salah sehingga Demokrat dan SBY yang dianggap menjadi sumber masalah," tanya Nurhayati. Saat ini hanya ada satu pintu masuk bagi pemerintah untuk mempertahankan pilkada langsung dengan perbaikan, yaitu melalui uji materi di MK. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Manusia merupakan mahkluk monodualisme yaitu manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Dengan kordatnya sebagai mahkluk sosial, maka manusia pasti membutuhkan manusia lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi baik kepada individu lain maupun kepada suatu kelompok atau organisasi. Dalam menjalankan sosialisasinya manusia membutuhkan komunikasi yang baik dan benar. Komunikasi itu sendiri merupakan proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain untuk mendapatkan saling pengertian. Dan untuk mendapatkan pengertian yang sama dalam organisasi maka dalam mengkomunikasikan suatu informasi harus di tetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik temu yang sama. Organisasi pada umunya terdiri dari pimpinan serta para anggota organisasi. Suatu organisasi akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan apabila komunikasi pada setiap anggota ini dapat berjalan dengan semestinya. Tidak hanya setiap anggota saja akan tetapi pemimpin suatu kelompok berkewajiban untuk selalu menjaga komunikasi dengan bawahannya. Komunikasi dapat diterapkan dan berjalan dengan baik dalam suatu organisasi apabila pemimpin suatu organisasi bisa dan mau mendengar saran, insfirasi dan pendapat dari anggota kelompok, saling tukar informasi sebih banyak lebih baik serta tepat waktu, kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin maupun seorang pribadi, bawahan maupun anggota membutuhkan kepastian peraturan –peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan, seorang pemimpin tidak harus memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya terhadap bawahannya, serta setiap organisasi harus menyediakan saluran komunikasi. Apabila semua kontek diatas terpenuhi maka komunikasi dalam organisasi akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. 3.2 SARAN Kita sebagai pelajar atau mahasiswa wajib belajar berkomunikasi yang baik dan benar karena kalau tidak dimulai dari sekarang akan mengalami banyak kerugian di masa yang akan datang. Diharapkan pelajaran komunikasi tidak hanya dipelajari di luar kelas saja tetapi masuk ke pelajaran formal, supaya nantinya dalam terjun ke masyarakat, pemerintahan, dan dunia kerja kita sudah mempunyai skill dimana kita bisa berkomunikasi secara baik dan benar. DAFTAR PUSTAKA  Drs. Ig. Wursanto, 2002, Dasar - Dasar Ilmu Organisasi, Andi Yogyakarta  http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi  http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html  http://andreprat.blogspot.com/2013/10/makalah-komunikasi-dalam-organisasi.html  http://politik.suarasurabaya.net/news/2014/141587-Buruknya-Komunikasi-PDIP-Demokrat-Akibatkan-Pilkada-Langsung,-Kalah

Cara Mudah Mencegah Penyakit Stroke

secara umum sebenarnya sebagian besar sama dengan pencegahan penyakit lainnya, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Namun ada beberapa hal yang secara khusus harus dilakukan, berkenaan dengan gejala khas dari penyakit stroke. Pencegahan penyakit stroke, selain menerapkan pola hidup sehat, juga harus menghindarkan diri dari faktor risiko yang juga dapat memicu munculnya penyakit stroke. Jadi cara mencegah penyakit stroke yang akan kami bahas berikut ini adalah mengenai pola hidup sehat untuk mencegah penyakit stroke sekaligus bagaimana menghindari faktor risiko penyakit stroke. Berikut ini adalah pola hidup sehat sebagai cara mencegah penyakit stroke yang dapat dilakukan sejak dini : Makan makanan yang bergizi dengan teratur, yang banyak mengandung serat dan hindari makanan yang mengandung lemak berlebihan. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung potassium, seperti : alpukat, kedelai, pisang dan tomat. Hilangkan kebiasaan merokok. Olahraga dengan teratur. Lakukan medical check up tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah dengan teratur setiap 6 bulan sekali. Hindari berat badan berlebih, usahakan mencapai berat badan ideal untuk anda. Hindari stress. Istirahat cukup setiap harinya. Selain langkah - langkah di atas, cara mencegah penyakit stroke juga harus dibarengi dengan menghindari faktor risikonya, seperti berikut ini : Hindari terserang hipertensi. Hindari terserang kencing manis atau diabetes mellitus. Hindari minuman beralkohol. Hindari kebiasaan merokok ( aktif dan pasif ). Hindari stress. Turunkan berat badan bagi anda yang mengalami kegemukan. Hindari makanan berkolesterol tinggi, Sederhana bukan? cara mencegah penyakit stroke ? namun kebanyakan dari kita agak malas untuk melakukan hal - hal di atas yang sebenarnya sangat penting untuk menjaga kesehatan kita. Bagaimanapun juga mencegah penyakit stroke lebih mudah dan murah daripada harus terlanjur sakit stroke dan sulit untuk mengobatinya. >>>>> kembali ke kumpulan artikel penyakit stroke --------- INFO : Penyakit stroke merupakan risiko yang dapat mengancam seluruh keuangan dan asset anda, serta kelangsungan hidup keluarga dan pendidikan anak. Membeli polis asuransi unit link adalah pilihan bijaksana, karena anda adalah TULANG PUNGGUNG KELUARGA anda.

Apa Itu Penyakit Kolesterol

Apaa Itu Penyakit Kolesterol Penyakit kolesterol. Nama penyakit ini mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Penyakit kolesterol merupakan suatu kondisi dimana kadar kolesterol di dalam tubuh manusia melebihi batas normal, sehingga kelebihan kolesterol ini akan menempel pada pembuluh darah. Akibat lebih lanjut adalah aliran darah yang melewati pembuluh darah menjadi tidak lancar atau tersumbat. Dengan tidak lancarnya aliran darah tersebut, oksigen yang dibawa darah untuk mensuplai jantung dan otak menjadi lebih sedikit, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan total oksigen, inilah yang dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner. Ternyata penyakit kolesterol juga memicu timbulnya komplikasi penyakit lain. Jenis – Jenis Kolesterol Setelah kita mengetahui apa itu penyakit kolesterol, sekarang kita akan membahas tentang jenis – jenis kolesterol. Kolesterol terbagi menjadi beberapa jenis berikut ini : Kolesterol LDL ( Low Density Lipoprotein ). Kolesterol LDL ini sangat berbahaya. Penyakit kolesterol yang ditandai dengan kadar LDL tinggi ini dapat menyebabkan pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah. Kolesterol LDL ini juga merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Kolesterol HDL ( High Density Lipoprotein ). HDL mencegah kondisi penyakit kolesterol seperti di atas. HDL mencegah pengendapan kolesterol pada pembuluh darah dan melindunginya dari terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Trigliserida. Ini merupakan sejenis lemak di dalam darah dan organ lainnya yang juga merupakan penyebab penyakit kolesterol, karena meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Hal yang dapat memicu trigliserida ini adalah faktor kegemukan, konsumsi alcohol, gula dan makanan berlemak. Trigliserida dapat diatasi dengan diet rendah karbohidrat. Penyakit Kolesterol Memicu Penyakit Lain Penyakit kolesterol yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol di atas ambang batas normal ternyata dapat juga memicu penyakit lain. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan lainnya jika kadar kolesterol dalam darah meningkat tidak terkendali : Familial Hypercholesterolemia ( FH ). Kadar kolesterol pada penyakit ini tidak bisa dikendalikan lagi. FH merupakan penyakit bawaan, penyakit ini timbul karena kedua orang tua mengidap FH akibat kolesterol tinggi tersebut. Xanthomas. Penyakit kolestero tinggi ini muncul ditandai dengan adanya benjolan kuning kemerahan pada tubuh. Ternyata penyakit kolesterol memicu penyakit aneh ini. Gagal jantung. Ada banyak kasus penyakit kolesterol menyebabkan terjadinya gagal jantung. Ini terjadi karena kolesterol menyumbat pembuluh darah arteri dan menghalangi aliran oksigen. Komplikasi lain yang mungkin adalah stroke. Rendah kolesterol. Jika penyakit kolesterol di atas sangat mematikan karena tingginya kadar kolesterol. Rendah kolesterol pun dapat mengakibatkan kematian, karena kadar kolesterol terlalu rendah dibanding dengan kadar kolesterol normal. Penyakit stroke. Di atas adalah sekilas uraian tentang penyakit kolesterol, dimana gejala kolesterol tersebut ditandai dengan kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi. Pelajari juga penyebab kolesterol. Ada beberapa jenis makanan penurun kolesterol yang secara ilmu kedokteran direkomendasikan sebagai cara menurunkan kolesterol dengan alami. Mudah – mudahan kumpulan artikel di atas bermanfaat. >>>>> Kembali ke kumpulan artikel kolesterol INFO : Asuransi unit link menghindarkan anda dari risiko kerugian finansial akibat penyakit kolesterol dan penyakit lainnya. Pelajari rahasia membeli asuransiprudential Indonesia unit link. Pelajari informasi selanjutnya tentangasuransi prudential.A

Pendidikan Bahasa Inggris

Kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu kemampuan yang sangat menentukan dalam memperoleh lapangan kerja akhir-akhir ini. Fenomena inilah yang mendasari munculnya berbagai macam kursus Bahasa Inggris di seluruh wilayah Indonesia. Terlepas dari bagaimana sesungguhnya mutu dari pendidikan Bahasa Inggris yang ada di Indonesia ini, tersirat suatu keadaan yang memprihatinkan yaitu kurang baiknya mutu hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah-sekolah. Mengapa penulis mengambil kesimpulan demikian? Tentunya bukan tanpa dasar. Secara logika, kita dapat mengajukan argumentasi bahwa tidak mungkin kursus-kursus Bahasa Inggris sedemikian menjamurnya di Indonesia jika hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah ternyata memuaskan. Jika demikian halnya, maka kursus Bahasa Inggris yang ada hanyalah yang ditujukan untuk kepentingan-kepentingan khusus seperti untuk memperoleh sertifikat TOEFL, IELTS, dan lain-lain serta bukan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Tapi kenyataannya, mayoritas kursus Bahasa Inggris yang ada adalah yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, bukan untuk tujuan-tujuan lain. Keadaan ini tentunya menimbulkan masalah. Bagi para siswa yang datang dari keluarga menengah ke atas, masalah kesulitan berbahasa Inggris ini dapat diatasi dengan mudah. Mereka tinggal menunjuk kursus Bahasa Inggris mana saja yang mereka suka dan mulai belajar. Tetapi, bagaimana halnya dengan para siswa yang berasal dari kalangan bawah? Hal ini tentunya merupakan kesulitan tersendiri karena, kadang-kadang, jangankan untuk membayar uang kursus, untuk makanpun mereka masih harus mencari uang selepas sekolah. Lalu apa dampaknya? Tentu sangat jelas. Karena perusahaan-perusahaan papan atas yang ada di negara ini selalu mencantumkan persyaratan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu syarat untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut, maka hilanglah kesempatan para siswa yang berasal dari kalangan bawah ini untuk dapat masuk ke wilayah kerja yang dapat memberikan penghasilan yang lebih besar. Mereka akhirnya hanya dapat bekerja di perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mensyaratkan kemampuan berbahasa Inggris dengan gaji yang sangat jauh tingkatannya dengan perusahaan asing. Dengan demikian, taraf kehidupan mereka tentunya tidak akan jauh berbeda dengan taraf kehidupan orang tua mereka sebelumnya. Dengan memandang alasan-alasan tersebut di atas, apakah kita sebagai guru Bahasa Inggris tidak tergerak untuk berupaya meningkatkan kemampuan siswa berbahasa Inggris melalui pelajaran Bahasa Inggris di sekolah? Sebagai kalangan yang sering disebut-sebut sebagai Pahlawan tanpa Tanda Jasa, sangatlah tidak layak jika kita ingin dianggap sebagai pahlawan tetapi tidak berupaya untuk memajukan siswa-siswa kita. Di tengah-tengah munculnya fenomena segelintir guru-guru yang mengejar materi untuk kepentingan pribadi dengan memanfaatkan muridnya, marilah kita usik kembali jiwa pengabdian kita untuk berupaya meningkatkan hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah agar siswa-siswa kita yang berasal dari kalangan bawah tidak semakin terpuruk dan tidak akan kalah dari siswa-siswa lain yang berasal dari kalangan berada. Masalah-Masalah yang Timbul dalam Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Jika kita renungkan lebih dalam, adalah hal yang sangat luar biasa bahwa siswa yang telah belajar Bahasa Inggris selama minimal 6 tahun (sejak SMP) setelah lulus SMA masih tidak dapat berbicara dalam Bahasa Inggris, bahkan untuk memperkenalkan diri sendiri sekalipun. Disebut luar biasa karena jika siswa tersebut mengikuti kursus general english di suatu lembaga kursus dalam waktu yang sama, maka dapat dipastikan siswa sudah sangat mampu berbincang-bincang dalam Bahasa Inggris, bahkan mungkin sudah dapat memahami Bahasa Inggris untuk tingkatan drama, puisi, dan lain-lain. Jadi, mengapa hal ini bisa terjadi? Berdasarkan hasil pengisian kuestioner yang penulis pernah buat pada tahun 1996 untuk tugas kuliah, terdapat beberapa masalah yang, menurut para siswa, menghambat mereka untuk menguasai Bahasa Inggris. Masalah-masalah tersebut adalah: Jarangnya guru berbicara dengan Bahasa Inggris di dalam kelas. Hal ini dirasakan menghambat oleh para siswa karena menurut mereka, mereka jadi tidak terbiasa mendengar orang lain berbahasa Inggris. Pelajaran terlalu ditekankan pada tata bahasa (dan bukan pada percakapan), tetapi siswa jarang diberi arahan mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa yang mereka pelajari tersebut. Berdasarkan hasil kuestioner dan hasil tes pada para siswa, terlihat bahwa rata-rata siswa menguasai pola-pola tata bahasa Inggris (misalnya struktur untuk simple present tense, dan lain-lain) tetapi, SISWA TIDAK MENGETAHUI KAPAN STRUKTUR TERSEBUT HARUS DIGUNAKAN DAN BAGAIMANA PENGAPLIKASIANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa karena Bahasa Inggris, sama halnya seperti Bahasa Indonesia, akan lebih bermanfaat jika dapat digunakan dan diaplikasikan meskipun secara tata bahasa siswa tidak terlalu menguasainya. Bukan berarti bahwa pembelajaran tata bahasa ini tidak penting, tetapi perlu sekali teori-teori tersebut dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Kosa kata yang diajarkan tidak terlalu berguna dalam percakapan sehari-hari. Banyak siswa yang mengeluhkan bahwa kata-kata yang diberikan oleh guru Bahasa Inggris di sekolah terlalu bersifat teknis, misalnya mengenai industrialisasi, reboisasi, dan lain-lain, sementara siswa tetap saja mengalami kesulitan untuk mengartikan kata-kata yang banyak digunakan pada film, majalah, dan situs-situs internet berbahasa Inggris. Bahkan kadang-kadang, siswa sangat hapal istilah-istilah Bahasa Inggris untuk bidang politik (seperti misalnya reformation, globalization, dan lain-lain) tetapi tidak dapat menyebutkan benda-benda yang biasa mereka pakai sehari-hari dalam Bahasa Inggris (misalnya celengan, selokan, dan lain-lain). Beberapa kalangan siswa bahkan mengatakan bahwa dengan kosa kata seperti yang dipelajari di sekolah tidak mungkin siswa dapat memulai percakapan dengan orang asing dengan menggunakan Bahasa Inggris. Mungkin ada benarnya juga, tidak mungkin tentunya kita tiba-tiba mengajak orang yang baru kita kenal untuk mendiskusikan industrialisasi, misalnya. Materi pelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMU tidak berkesinambungan Para siswa menyatakan bahwa sering terjadi pengulangan materi (seperti misalnya tenses) yang telah diajarkan di SMP di tingkatan SMU, tetapi tetap saja fungsi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari kurang jelas. Jadi, sebagai seorang guru Bahasa Inggris, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut? Banyak tentunya, karena diakui atau tidak, gurulah yang memegang kendali dalam pengajaran. Yang jelas, kita tidak boleh hanya menyalahkan pihak pemerintah (yang membuat kurikulum) saja tetapi akan lebih baik jika kita mengintrospeksi diri sendiri dan lebih menggali lagi potensi kita untuk mencari pendekatan yang lebih berhasil dalam mengajarkan Bahasa Inggris pada siswa di sekolah. Kesimpulan dan Saran Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam upaya meningkatkan mutu hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah. Untuk itu, penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi para sesama pengajar Bahasa Inggris di Indonesia. Selalu pertahankan kemampuan kita bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris agar kelancaran berbahasa tetap terjaga. Hal ini perlu karena dapat memotivasi murid-murid kita untuk dapat berbicara dengan lancar. Mungkin sulit sekali jika kita tidak pernah bertemu dengan orang yang juga dapat berbahasa Inggris. Oleh karena itu, penulis memiliki usul agar para guru Bahasa Inggris ini memiliki semacam klub (conversation club) untuk ajang bertemu dan bertukar pikiran antar sesama guru Bahasa Inggris di wilayah yang sama. Dengan demikian, keahlian kita dalam menggunakan Bahasa Inggris akan selalu tetap terjaga. Selalu menekankan fungsi dan aplikasi dari semua unsur tata bahasa yang kita terangkan kepada siswa. Pastikan bahwa siswa benar-benar mengerti kapan mereka harus menggunakan struktur tersebut. Berikan tambahan kosa kata yang akan bermanfaat untuk percakapan sehari-hari pada siswa dan perkenalkan siswa dengan majalah-majalah remaja berbahasa Inggris agar mereka menjadi gemar membaca dan memperoleh banyak tambahan kosakata dari majalah tersebut. Dengan demikian, siswa akan percaya diri jika harus bergaul dengan remaja asing yang berbahasa Inggris. Meskipun kita tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah kurikulum, setidaknya pastikan bahwa pengulangan materi yang kita berikan merupakan pendalaman mengenai apa yang sudah dipelajari siswa dan bukan hanya mengulang tetapi tidak membuat siswa semakin bisa menerapkannya. Demikian beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk kita semua. Penulis akan merasa sangat senang jika artikel ini dapat menjadi pembuka forum tukar pendapat untuk para guru Bahasa Inggris. Semoga apa yang telah dipaparkan di atas memberikan manfaat bagi kita semua. Read more: http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-pendidikan-bahasa-inggris.html#ixzz3OKECNrCg

Pendidikan Islam

Pendidikan Islam sejak dini sangat dibutuhkan dan diperlukan untuk perkembangan karakter anak. Ketika karakter anak bisa dibentuk sejak dini melalui pendidikan Islam, maka pendidikan di Indonesia akan maju dan menghasilkan para pemikir yang hebat dan berakhlak mulia. Sistem Pendidikan Islam Di Indonesia Pendidikan Islam merupakan suatu upaya yang terstruktur untuk membentuk manusia yang berkarakter sesuai dengan konsekuensinya sebagai seorang muslim. Dalam perjalanannya ada tiga jalan yang harus ditempuh untuk mengupayakan hal tersebut, yaitu: Penanaman akidah Islam : pemikiran yang matang dan dijalankan dengan cara yang damai. Menanamkan sikap konsisten pada orang yang sudah memiliki akidah : islam agar segala tindak tanduk dan cara berpikirnya tetap berada di jalurnya sebagai seorang muslim Mengembangkan kepribadian islam pada mereka yang sudah memilikinya : dengan cara mengajaknya untuk bersungguh-sungguh menjalankan kehidupan secara islami, dalam artian semua pemikiran dan amalannya sesuai dengan kodratnya sebagai seorang muslim. Islam telah mewajibkan semua umatnya untuk menuntut ilmu. Segala macam ilmu yang bermanfaat bagi dirinya dan juga semua umat. Begitu juga dengan Iptek. Hal ini juga penting untuk dipelajari karena dengan cara ini umat islam dapat memperoleh kemajuan material untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi. Islam menetapkan penguasaan sains sebagai fardlu kifayah, yaitu ilmu-ilmu yang sangat diperlukan umat, seperti kedokteran, kimi, fisika, industri penerbangan, biologi. Penguasaan ilmu-ilmu teknik dan praktis serta latihan-latihan keterampilan dan keahlian juga merupakan tujuan pendidikan islam, yang harus dimiliki umat Islam dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah SWT. Sebagaimana penguasaan IPTEK, rekayasa industri, penerbangan, pertukangan, dan lainnya juga sangat diperlukan oleh umat manusia. Hal itu termasuk wajib hukumnya. Lembaga pendidikan semestinya dapat menghasilkan calon-calon penerus yang tinggi secara sumber daya manusianya. Oleh karena itu system pendidikan yang ada harus memadukan seluruh unsure pembentuk pendidikan yang unggul. Dalam hal ini, ada tiga hal penting yang harus kita perhatikan dengan baik, yaitu : Kerjasama yang terpadu antara sekolah, masyarakat, dan keluarga. Ketiga hal ini menggambarkan kondisi faktual obyektif pendidikan. Saat ini ketiga unsur tersebut belum berjalan secara sinergis, di samping masing-masing unsur tersebut juga belum berfungsi secara benar. Kurikulum yang terstruktur dan terprogram mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi. Kurikulum sebagaimana tersebut di atas dapat menjadi jaminan bagi ketersambungan pendidikan setiap anak didik pada setiap jenjangnya. Dengan adanya kurikulum yang sering gonta ganti akhir-akhir ini, pendidikan kita jadi sedikit membingungkan, apalagi bagi masyarakat awam. Orientasi pendidikan ditujukan pada kepribadian islam dan penguasaan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi umat. Ketiga hal ini merupakan goal yang kita tuju.berorientasi pada pembentukan tsaqâfah Islam, kepribadian Islam, dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan. Dalam implementasinya, ketiga hal di atas menjadi orientasi dan panduan bagi pelaksanaan pendidikan. Bagi semua kaum muslim, sistem pendidikan yang sekarang ini tentunya masih perlu banyak perbaikan disana-sini dan semestinya kita memperbaharui sistem yang ada untuk kebaikan kita semua. Berusaha terus untuk menghasilkan generasi berkepribadian islam yang mampu mewujudkan kemakmuran dan kemuliaan peradaban manusia di seluruh dunia. Read more: http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-pendidikan-islam.html#ixzz3OKE3ya7n

Kepala Sekolah Tidak Berkompeten

Departemen Pendidikan Nasional memperkirakan 70 persen dari 250 ribu kepala sekolah di Indonesia tidak kompeten. Berdasarkan ketentuan Departemen, setiap kepala sekolah harus memenuhi lima aspek kompetensi, yaitu kepribadian, sosial, manajerial, supervisi, dan kewirausahaan. Namun, hampir semua kepala sekolah lemah di bidang kompetensi manajerial dan supervisi. “Padahal dua kompetensi itu merupakan kekuatan kepala sekolah untuk mengelola sekolah dengan baik,” kata Direktur Tenaga Kependidikan Surya Dharma kepada wartawan di Jakarta kemarin. Kesimpulan ini merupakan temuan Direktorat Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional setelah melakukan uji kompetensi. Direktorat Peningkatan Mutu melakukan uji kompetensi berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah. Lebih dari 400 kepala sekolah dari lima provinsi mengikuti tes tersebut. Untuk memastikan temuan itu, uji kompetensi kembali dilakukan pekan lalu terhadap 50 kepala sekolah sebuah yayasan pendidikan. “Hasilnya sama saja,” kata Surya. Banyaknya kepala sekolah yang kurang memenuhi standar kompetensi ini tak terlepas dari proses rekrutmen dan pengangkatan kepala sekolah yang berlaku saat ini. Di sejumlah negara, kata Surya, untuk menjadi kepala sekolah, seseorang harus menjalani training dengan minimal waktu yang ditentukan. Ia mencontohkan Malaysia, yang menetapkan 300 jam pelatihan untuk menjadi kepala sekolah, Singapura dengan standar 16 bulan pelatihan, dan Amerika, yang menetapkan lembaga pelatihan untuk mengeluarkan surat izin atau surat keterangan kompetensi. Sejak diberlakukannya otonomi daerah, pengangkatan kepala sekolah menjadi kewenangan penuh bupati atau wali kota. “Kewenangan tersebut menjadikan bupati atau wali kota seenaknya saja menentukan kepala sekolah,” ujarnya. Selain itu, proses pengangkatannya jarang disertai pelatihan. Ia berharap kepala daerah kembali menggunakan standar kompetensi dalam memilih dan mengangkat kepala sekolah. Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia Yanti Sriyulianti menyatakan perekrutan kepala sekolah memang tidak profesional. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya sekolah yang tidak berkualitas. Ia memberi contoh perekrutan kepala sekolah di Subang, Jawa Barat, yang cenderung tertutup. “Proses yang tertutup seperti itu bisa saja terjadi di tempat lain dan dapat diindikasikan sebagai salah satu bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme,” kata Yanti kemarin. Menurut dia, perlu perubahan manajemen dan regulasi yang lebih transparan dan akuntabel untuk memperbaikinya. Read more: http://www.artikelbagus.com/2011/12/kepala-sekolah-tidak-bekompoten.html#ixzz3OKDlxBWM

Pengembangan Individu Dipengaruhi Keturunan

Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap perkembangan individu adalah faktor ketururan yang merupakan pembawaan sejak lahir atau berdasarkan keturunan, seperti : konstitusi dan struktur fisik, kecakapan potensial (bakat dan kecerdasan). Berbeda dengan faktor lingkungan, faktor keturunan pada umumnya cenderung bersifat kodrati yang sulit untuk dimodifikasi. Seberapa kuat pengaruh keturunan sangat bergantung pada besarnya kualitas gen yang dimiliki oleh orang tuanya (ayah atau ibu). Berdasarkan percobaannya dengan cara mengawinkan bunga merah dengan bunga putih, Gregor Mendel mengemukakan pandangannya, bahwa : (1) tiap-tiap sifat (traits) makhluk hidup itu dikendalikan oleh keturunan; (2) tiap-tiap pasangan faktor keturunan menentukan bentuk alternatif sesamanya, dan satu dari pada pasangan alternatif itu memegang pengaruh besar; dan (3) pada waktu proses pembentukan sel-sel kelamin, pasangan faktor keturunan itu memisah, dan tiap-tiap sel kelaminnya menerima salah satu faktor dari pasangan keturunan itu. Hasil percobaan Mendel ini menjelaskan kepada kita bahwa faktor keturunan memegang peranan penting bagi perilaku dan pribadi individu yang sangat memperngaruhi perkembangan individu di duunia pendidikan. Beberapa asas tentang keturunan di bawah ini akan memberikan gambaran pembanding kepada kita tentang apa-apa yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya : 1.Asas Reproduksi Menurut asas ini bahwa kecakapan (achievement) dari masing-masing ayah atau ibunya tidak dapat diturunkan kepada anak-anaknya. Sifat-sifat atau ciri-ciri perilaku yang diturunkan orang tua kepada anaknya hanyalah bersifat reproduksi, yaitu memunculkan kembali mengenai apa yang sudah ada pada hasil perpaduan benih saja, dan bukan didasarkan pada perilaku orang tua yang diperolehnya melalui hasil belajar atau hasil berinteraksi dengan lingkungannya. 2.Asas Variasi Bahwa penurunan sifat pembawaan dari orang tua kepada anak-anaknya akan bervariasi, baik mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Hal ini disebabkan karena pada waktu terjadinya pembuahan komposisi gen berbeda-beda, baik yang berasal dari ayah maupun ibu. Oleh karena itu, akan didapati beberapa perbedaan sifat dan ciri-ciri perilaku individu dari orang yang bersaudara, walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama, sehingga mungkin saja kakaknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri perilaku ayahnya sedangkan adiknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri perilaku ibunya atau sebaliknya. 3.Asas Regresi Filial Terjadi pensurutan sifat atau ciri perilaku dari kedua orangtua pada anaknya yang disebabkan oleh gaya tarik-menarik dalam perpaduan pembawaan ayah dan ibunya, sehingga akan didapati sebagian kecil dari sifat-sifat ayahnya dan sebagian kecil pula dari sifat-sifat ibunya. Sedangkan perbandingannya mana yang lebih besar antara sifat-sifat ayah dan ibunya ini sangat tergantung kepada daya kekuatan tarik menarik dari pada masing-masing sifat keturunan tersebut. 4.Asas Jenis Menyilang Menurut asas ini bahwa apa yang diturunkan oleh masing-masing orang tua kepada anak-anaknya mempunyai sasaran menyilang jenis. Seorang anak perempuan akan lebih banyak memilki sifat-sifat dan tingkah laku ayahnya, sedangkan bagi anak laki-laki akan lebih banyak memilki sifat pada ibunya. 5.Asas konformitas Berdasarkan asas konformitas ini bahwa seorang anak akan lebih banyak memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku yang diturunkan oleh kelompok rasnya atau suku bangsanya.Misalnya, orang Eropa akan menyerupai sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku seperti orang-orang Eropa lainnya dibandingkan dengan orang-orang Asia. Asas-asas di atas hanya sekedar gambaran untuk memahami kemungkinan-kemungkinan tentang apa-apa yang diwariskan dari orang tua terhadap anaknya dan tidak bersifat mutlak Read more: http://www.artikelbagus.com/2011/12/perkembangan-individu-dipengaruhi-faktor-keturunan.html#ixzz3OKDcyoOp

Kewirausahaan Sekolah Diklat Pembinaan Kompetensi Calon Kepala Sekolah

Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa Francis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. (Buchari, 2006: 20). Menurut Suparman Sumohamijaya istilah wirausaha sama dengan istilah wiraswasta. Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan dan keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri (Sumohamijaya, 1980: 115). Kewirausahaan merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada individu yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan dan mengembangkan gagasan kreatif dan inovatif yang dimiliki ke dalam kegiatan yang bernilai. Jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh usahawan, melainkan pula setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari dan memanfaatkan peluang menuju sukses Menjadi wirausahawan berarti memiliki kemauan dan kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang itu. Mereka berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan dan menyukai tantangan dengan risiko moderat. Wirausahawan percaya dan teguh pada dirinya dan kemampuannya mengambil keputusan yang tepat. Kemampuan mengambil keputusan inilah yang merupakan ciri khas dari wirausahawan. Karakteristik kewirausahaan menyangkut tiga dimensi, yakni inovasi, pengambilan risiko dan proaktif. Sifat inovatif mengacu pada pengembangan produk, jasa atau proses unik yang meliputi upaya sadar untuk menciptakan tujuan tertentu, memfokuskan perubahan pada potensi sosial ekonomi organisasi berdasarkan pada kreativitas dan intuisi individu. Pengambilan risiko mengacu pada kemauan aktif untuk mengejar peluang. Sedangkan dimensi proaktif mengacu pada sifat assertif dan implementasi teknik pencarian peluang “pasar” yang terus-menerus dan bereksperimen untuk mengubah lingkungannnya. Jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan memiliki ciri-ciri yakni: (1) penuh percaya diri, dengan indikator penuh keyakinan, optimis, disiplin, berkomitmen dan bertanggungjawab; (2) memiliki inisiatif, dengan indikator penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif; (3) memiliki motif berprestasi dengan indikator berorientasi pada hasil dan berwawasan ke depan; (4) memiliki jiwa kepemimpinan dengan indikator berani tampil beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam bertindak; dan (5) berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan. Percaya diri dan keyakinan dijabarkan ke dalam karakter ketidaktergantungan, individualitas dan optimis. Ciri kebutuhan akan berprestasi meliputi karakter berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad dan kerja keras, motivasi yang besar, energik dan inisiatif. Kemampuan mengambil risiko berarti suka pada tantangan. Berlaku sebagai pemimpin berarti dapat bergaul dengan orang lain (bawahan), menanggapi saran dan kritik, inovatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa dan mengetahui banyak. Disamping itu, wirausahawan mempunyai pandangan ke depan dan perspektif yang maju. Aksioma yang mendasari proses kewirausahaan adalah adanya tantangan untuk berpikir kreatif dan bertindak inovatif sehingga tantangan teratasi dan terpecahkan. Ide kreatif dan inovatif wirausaha tidak sedikit yang diawali dengan proses imitasi dan duplikasi, kemudian berkembang menjadi proses pengembangan dan berujung pada proses penciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan bermakna. Tahap penciptaan sesuatu yang baru, berbeda dan bermakna inilah yang disebut tahap kewirausahaan. Menurut Hakim (1998: 34), ada empat unsur yang membentuk pola dasar kewirausahaan yang benar dan luhur, yaitu: (1) sikap mental, (2) kepemimpinan, (3) ketatalaksanaan dan (4) keterampilan. Dengan demikian, wirausahawan harus memiliki ciri atau sifat tertentu sehingga dapat disebut wirausahawan. Secara umum, seorang wirausahawan perlu memiliki ciri percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil risiko, memiliki jiwa kepemimpinan, orisinalitas dan berorientasi masa depan. Dengan demikian, wirausaha dalam konteks persekolahan adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem kegiatan suatu lembaga yang bebas dari keterikatan lembaga lain. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi dan kemajuan dinamika kegiatan di sekolah akan datang dari kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha. Wirausaha adalah orang yang mempunyai tenaga dan keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif. Wirausaha juga memiliki kemauan menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan keinginan yang dipilih. Seorang wirausaha memiliki daya inovasi yang tinggi, dimana dalam proses inovasinya menunjukkan cara-cara baru yang lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan. Dalam kaitannya dengan tugas kepala sekolah, kebanyakan di antaranya tidak menyadari keragaman dan keluasan bidang yang menentukan tindakannya guna memajukan sekolah. Mencapai kesempurnaan dalam melakukan rencana merupakan sesuatu yang ideal dalam mengejar tujuan, tetapi bukan merupakan sasaran yang realistik bagi kebanyakan kepala sekolah yang berjiwa wirausaha. Bagi kepala sekolah yang realistik hasil yang dapat diterima lebih penting daripada hasil yang sempurna. Setiap orang termasuk kepala sekolah yang kreatif dan inovatif adalah individu yang unik dan spesifik. Kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha pada umumnya mempunyai tujuan dan pengharapan tertentu yang dijabarkan dalam visi, misi, tujuan dan rencana strategis yang realistik. Realistik berarti tujuan disesuaikan dengan sumber daya pendukung yang dimiliki. Semakin jelas tujuan yang ditetapkan semakin besar peluang untuk dapat meraihnya. Dengan demikian, kepala sekolah yang berjiwa wirausaha harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam mengembangkan sekolah. Untuk mengetahui apakah tujuan tersebut dapat dicapai maka visi, misi, tujuan dan sasarannya dikembangkan ke dalam indikator yang lebih terinci dan terukur untuk masing-masing aspek atau dimensi. Dari indikator tersebut juga dapat dikembangkan menjadi program dan sub-program yang lebih memudahkan implementasinya dalam pengembangan sekolah. Untuk menjadi kepala sekolah yang berjiwa wirausaha harus menerapkan beberapa hal berikut: (1) berpikir kreatif -inovatif, (2) mampu membaca arah perkembangan dunia pendidikan, (3) dapat menunjukkan nilai lebih dari beberapa atau seluruh elemen sistem persekolahan yang dimiliki, (4) perlu menumbuhkan kerjasama tim, sikap kepemimpinan, kebersamaan dan hubungan yang solid dengan segenap warga sekolah, (5) mampu membangun pendekatan personal yang baik dengan lingkungan sekitar dan tidak cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraih, (6) selalu meng-upgrade ilmu pengetahuan yang dimiliki dan teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas ilmu amaliah dan amal ilmiahnya, (7) bisa menjawab tantangan masa depan dengan bercermin pada masa lalu dan masa kini agar mampu mengamalkan konsep manajemen dan teknologi informasi. Sementara itu, Murphy & Peck (1980: 8 ) menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir. Delapan anak tangga ini dapat pula digunakan oleh seorang kepala sekolah selaku wirausaha dalam mengembangkan profesinya. Kedelapan anak tangga yang dimaksud adalah: (1) mau bekerja keras. (2) bekerjasama dengan orang lain. (3) penampilan yang baik. (4) percaya diri. (5) pandai membuat keputusan. (6) mau menambah ilmu pengetahuan. (7) ambisi untuk maju (8) pandai berkomunikasi. Kemampuan kepala sekolah yang berjiwa wirausaha dalam berinovasi sangat menentukan keberhasilan sekolah yang dipimpinnya karena kepala sekolah tersebut mampu menyikapi kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat akan jasa pendidikan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, jika Anda ingin sukses memimpin sekolah jadilah individu yang kreatif dan inovatif dalam mewujudkan potensi kreativitas yang dimiliki dalam bentuk inovasi yang bernilai. Read more: http://www.artikelbagus.com/2011/12/kewirausahaan-sekolah-diklat-pembinaan-kompetensi-calon-kepala-sekolah.html#ixzz3OKDQ0rcK

Kesehatan Jantung

Jantung merupakan organ yang sangat vital pada tubuh manusia. Jantung selalu berdetak selama manusia masih hidup dan akan berhenti setelah manusia meninggal dunia. Ketika jantung tidak bisa lagi berfungsi secara normal akan mengakibatkan penyakit yang sangat parah dan aktivitas tidak bisa berjalan seperti biasanya. Berikut ini artikel kesehatan jantung dan mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca. Artikel Kesehatan Jantung : Apakah Jantung Itu? Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung. Artikel Kesehatan Jantung : Mengenal Penyakit Jantung Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung. Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner. Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh. Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku. Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis. Aterosklerosis terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk, mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung. Penyumbatan dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal. Kesehatan Jantung Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung. Jika sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak tertolong lagi. Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung. Artikel Kesehatan Jantung : Gejala Penyakit Jantung Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga. Selama beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan. Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina, memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner. Biasanya beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian. Artikel Kesehatan Jantung : Mengatasi Penyakit Jantung Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian. Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada. Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya. Read more: http://www.artikelbagus.com/2012/04/artikel-kesehatan-jantung.html#ixzz3OKD3804Q

Andai Saya Jadi Anggota DPD RI

Seandainya saya menjadi anggota DPD RI. Pertama kali yang akan saya lakukan adalah mencari tahu atau mengetahui perkembangan-perkembangan dan permasalahan-permasalahan yang ada pada suatu daerah. Dengan cara itu, saya akan lebih tahu masalah-masalah yang terjadi di masyarakat dan memperbanyak sosialisasi terhadap masyarakat. Dengan begitu saya akan tahu apa yang seharusnya saya lakukan. DPD itu berarti wakil, wakil bagi suatu daerah. Wakil itu seharusnya lebih banyak mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Nah… dari aspirasi-aspirasi itu, kita dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dan dari situ kita harus bisa pintar-pintar memilih mana yang harus lebih diprioritaskan atau didahulukan sesuai dengan kesepakatan dari masyarakat. Dengan begitu saya yakin, tidak akan ada lagi para demonstran atau demonstrasi-demonstrasi yang bahkan berakhir dengan aksi anarkis. Kita tahu sebenarnya demo lahir karena adanya aspirasi. Sebenarnya demo tidak harus ada, cukup kita lakukan musyawarah, kita berenggut, kita sepakati, kitaterapkan dan kita laksanakan. Read more: http://www.artikelbagus.com/2011/12/andai-saya-menjadi-anggota-dpd-ri.html#ixzz3OKCsb2sG

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu materi yang selalu dipelajari baik tingkat SMP, SMA, maupun perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan agar para anak negeri tercinta memiliki rasa cinta tana air yang sangat besar sehingga diharapkan dapat memajukan negara. Akan tetapi mata pelajaran yang satu ini kurang digemari oleh para pelajar. Tengok saja para petinggi-petinggi negara yang rata-rata memiliki tingkat keceradasan di atas rata-rata akan tetapi berbanding terbalik dengan aklhlak mereka. Bayangkan saja Indonesia merupakan negara dengan tingkat korupsi cukup besar. Entah apa yang terjadi dengan bangsa ini, kita telah diwarisi sebuah negara yang kaya dengan pengorbanan jiwa dan raga para pejuang selama ratusan tahun. Tetesan dara para pejuang kini dinodai oleh para-para cendikia bangsa yang tidak mengenal rasa puas dengan penghasilan mereka. Tengok saja bermunculan para tikus-tikus yang menggerogoti uang rakyat, uang yang harusnya digunakan untuk kepentingan rakyat malah diambil oleh para koruptor-koruptor yang dengan santainya dan tanpa rasa bersalah tersenyum serta tertawa di atas penderitaan rakyat kecil. Mau jadi apa negara ini, jika suatu kelak para cendekia-cendekia kita memiliki perilaku layaknya tikus yang menggeorgoti lumbung padi para petani. Pemerintah sudah mengambil beberapa kebijaksanaa agar suatu kelak para anak bangsa bisa menjadi manusia yang berakhlak dan para anak bangsa ini diharapkan ketika suatu kelak duduk dipemerintaha bisa bekerja secaa jujur sesuai yang telah diajarkan di sekolah-sekolah mereka. Salah satu kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah adalah pendidikan karakter bangsa. Dihrapkan pendidikan di Indonesia bisa lebih meningkat khususnya pada karakter anak bangsa. Read more: http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-pendidikan-kewarganegaraan.html#ixzz3OKCcLQTh

Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia memiliki beberapa polemik yang sulit untuk diatasi dalm waktu. Berbagai masalah terjadi di dunia pendidikan di Indonesia sangat memperihatinkan mengingat indonesia merupakan negara berkembang yang sangat membutuhkan pendidikan yang baik dan bisa bersaing di dunia internasional. Pendidikan di Indonesia Mahal Pepatah barat kaum kapitalis menyebutkan “tidak ada sarapan pagi yang gratis”. Impian untuk dapat mengenyam pendidikan di PTN favorit seakan dihadang ranjau yang membahayakan masa depannya. Pihak PTN berpikir bahwa kampus yang mereka kelola sangat marketable sehingga merekapun mengikuti hukum ekonomi, “biaya tinggi mengikuti permintaan yang naik”. Memang cukup dilematis, disatu sisi masyarakat dan negara selalu ingin meningkatkan kemampuan atau kecerdasan penerus bangsanya tetapi secara paradoks, masyarakat telah dibelenggu oleh biaya pendidikan yang mahal dan membuat seolah olah hanya kaum yang berduitlah yang mampu menyekolahkan anaknya Meski secara resmi pembukaan pasar bebas bidang pendidikan di Indonesia berlaku mulai tahun 2006 namun invasi pendidikan asing yang berimplikasi pada meningkatnya biaya pendidikan sudah lama terasa. Memang sebuah angka partisipasi pendidikan yang masih dibawah standar. Dan dengan berbekal ini, pendidikan tinggi di Indonesia semakin mahal yang semakin menjauhkan masyarakat menengah ke bawah dengan keinginan untuk menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi negeri favorit yang murah. Pendidikan di Indonesia Tidak Terfokus Pendidikan Indonesia selama ini terkesan tidak terfokus, ganti menteri pendidikan maka ganti juga kurikulum dan sistem pendidikannya. Pendidikan di Indonesia kurang membentuk kepribadian akademis (academic personality) yang utuh. Kepribadian akademis sangat penting dimiliki oleh pelaku pendidikan (anak didik dan pendidik) yang akan maupun yang sudah menguasai ilmu pengetahuan. Kepribadian akademislah yang dapat membedakan pelaku pendidikan dengan masyarakat umum lainnya. Diskusi yang bersifat dialog jarang terjadi dalam proses pendidikankita, bersuara kadangkala diartikan keributan yang dikaitkan dengan tanda bahwa anak yang bersangkutan tidak disiplin atau bahkan dianggap bodoh. Kondisi pendidikan utamanya di perguruan tinggi dewasa ini terlihat kurang kondusif dan kurang konstruktif karena terjadi gejala sosial yang kurang baik muncul dalam lingkungan kampus. Tampaknya pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya mampu mewujudkan watak dari ilmu pengetahuan yang bersifat terbuka. Pada awalnya ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari dunia pendidikan berposisi untuk melakukan perlawanan terhadap mitos-mitos, seperti perlawanan Socrates terhadap tradisi mitologi budaya Yunani kuno yang percaya akan adanya dewa-dewi dan menganggapnya sebagai segala galanya. Guru merupakan faktor yang penting dalam pendidikan, sebaik apapun sistem dan kurikulumnya yang dibuat, jika tidak didukung oleh profesionalisme guru maka bisa dipastikan hasilnya tidak maksimal. Undang-Undang tentang Guru dan Dosen yang telah disahkan tidak secara cepat ditindaklanjuti oleh pemerintah. Ada sesuatu yang krusial atas kompleknya permasalahan dalam dunia pendidikan di Indonesia dimana anggaran pendidikan kita masih jauh dari anggaran yang digariskan yaitu 20% dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) seperti disyaratkan oleh Undang Undang Dasar kita. Sebagai gambaran saja, untuk tahun 2006 anggaran pendidikan kita baru Rp 41,3 triliun atau sekitar 9,1% dari APBN, bahkan peningkatan anggaran pendidikan yang diajukan oleh pemerintah untuk RAPBN 2007 sangat tidak signifikan sekali yakni hanya menjadi Rp. 51,3 triliun atau sekitar 10,3 % dari RAPBN. Pendidikan di Indonesia yang Membebaskan Pikiran manusia dapat membuat kesadaran, kesadaran adalah pengetahuan yang dibentuk oleh pikiran atau akal manusia. Karena itu kita akan mengenang pikiran Rene Descartes yang mengatakan bahwa “aku berpikir, aku sadar, maka aku ada” dengan demikian, kesadaran yang ada dalam pikiran itu membuat kita memiliki pengetahuan. Kondisi pendidikan di Indonesia harus mulai diarahkan kepada peningkatan kesadaran peserta didik dalam memandang objek yang ada, peran pendidik yang sangat dominan dan otoriter harus dikurangi, peranan pemerintahpun dalam “mengacak-acak” kurikulum harus dikaji secara cermat, kalaupun itu harus dilakukan maka terlebih dahulu harus dilakukan penyerapan aspirasi secara demokratis. Segenap komponen bangsa harus turut melakukan pembenahan sistem pendidikan di Indonesia sehingga penciptaan kesadaran individu dalam rangka kebebasan berpikir dan bertindak dengan mengedepankan etika dan norma di masyarakat dapat diwujudkan, hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal di bangku sekolah dan juga pendidikan non formal sebagai metode pendampingan masyarakat luas dalam proses pendidikan bangsa yang harus terus dilakukan secara kontinyu, karena di masa sekarang maupun di masa mendatang, seorang intelektual tidak hanya cukup bergutat dengan ilmunya belaka namun realita sosial di masyarakat juga harus menjadi objek pemikiran dalam dirinya. Dengan ketatnya persaingan dewasa ini, arah pendidikan di Indonesia harus mampu berperan menyiapkan peserta didik dalam konstelasi masyarakat global dan pada waktu yang sama, pendidikan juga memiliki kewajiban untuk melestarikan national character dari bangsa Indonesia. Read more: http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-pendidikan-di-indonesia.html#ixzz3OKCOVfaK

Kepimpinan SBY Selama 10 Tahun Dibidang Pendidikan

Jika tidak ada aral melintang, besok tanggal 20 Oktober 2014 MPR-RI akan melaksanakan sidang paripuna guna melantik Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden untuk masa Periode 2014-2019. Dengan dilantiknya Jokowi sebagai Presiden ke-7 di republik ini, maka masa kepemimpinan SBY pun dengan sendirinya secara resmi dinyatakan berakhir. Pertanyaan yang menarik untuk dibicarakan di sini adalah: “Apa yang telah dilakukan SBY selama 10 tahun dalam bidang pendidikan?” Seperti dimaklumi, SBY telah menjabat sebagai Presiden RI selama 2 periode berdasarkan hasil Pemilihan Presiden secara langsung. Pada masa kepemimpinan periode pertama tahun 2004-2009, SBY memberi label struktur kabinetnya dengan sebutan Kabinet Indonesia Bersatu I dan mengangkat Bambang Sudibyo sebagai Menteri Pendidikan Nasional. Selanjutnya, memasuki masa kepemimpinan periode kedua tahun 2009-2014, SBY mengusung Kabinet Indonesia Bersatu II dan mengangkat Muhammad Nuh sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Selama 2 periode menjabat sebagai Presiden dan dibantu oleh 2 (dua) nama menteri pendidikan yang berbeda, tentu banyak hal yang telah dilakukan SBY untuk dunia pendidikan kita. Berikut ini disajikan 6 (enam) catatan penting saya terkait dengan kebijakan pendidikan nasional selama 10 tahun kepemimpinan SBY (tahun 2004-2014), baik yang dikemas dalam bentuk peraturan setingkat Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, atau peraturan lain di bawahnya. Keenam kebijakan pendidikan tersebut adalah: Profesionalisasi Jabatan Guru Pada masa periode pertama, DPR – RI telah mengesahkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Untuk menindaklanjutinya, SBY mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008. Kedua regulasi ini bisa dipandang sebagai momen bersejarah bagi perjalanan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam merubah wajah profesi guru di Indonesia. Guru tidak lagi dipandang sebagai jabatan yang asal jadi dan asal comot, tetapi kepadanya harus tersedia kualifikasi dan kompetensi yang memadai guna melaksanakan proses pembelajaran yang mendidik. Guru pun berbondong-bondong melanjutkan studi hingga jenjang S1/D4, baik yang dibiayai pemerintah maupun secara sukarela. Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden, kita mencatat 3 perkembangan kurikulum di Indonesia. Pada tahun 2004 lahir gagasan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang kemudian dikukuhkan melalui Kurikulum 2006 tentang KTSP. Pada tahun pelajaran 2013-2014 mulai diberlakukan Kurikulum 2013 secara terbatas dan memasuki tahun pelajaran 2014-2015, diberlakukan secara menyeluruh di setiap jenjang satuan pendidikan dasar dan menengah. Berkaitan dengan kebijakan kurikulum 2013 ini, ada sedikit yang mengganjal pemikiran saya. Dalam pemahaman saya, kebijakan kurikulum adalah kebijakan yang sangat strategis, melibatkan banyak orang, biaya dan sumber daya lainnya. Secara konseptual saya sama sekali tidak meragukan akan kehadiran Kurikulum 2013 ini, tetapi mengapa Kurikulum 2013 harus lahir justru ketika di akhir masa jabatan? Standarisasi Pendidikan Indonesia Pada tanggal 16 Mei 2005, SBY mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini juga bisa dipandang sebagai tonggak penting dalam rangka menata dan menjamin mutu pendidikan nasional, yang didalamnya mencakup 8 standar pendidikan. Berangkat dari Peraturan inilah upaya pergerakan mutu pendidikan di Indonesia dijalankan dan sekolah-sekolah pun menyusun anggaran dan menyelenggarakan pendidikan dengan mengacu kepada upaya pemenuhan 8 standar pendidikan ini. Pemenuhan Anggaran Pendidikan 20% dalam APBN. Memenuhi amanat UU No UU 20/2003 dan Putusan MK Nomor 13/PUU-VI/2008, Dimulai pada APBN 2009, Pemerintah SBY menganggarkan anggaran pendidikan sebesar 20% dari total anggaran. Pemenuhan amanat konstitusi yang satu ini tentu merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari persoalan dana dan biaya. Dengan anggaran yang memadai diharapkan bisa berkorelasi dengan mutu pendidikan, serta tidak terlalu banyak membebani masyarakat. Dari sini, lahir kebijakan BOS Pendidikan, Program Bidikmisi dan berbagai bantuan pendanaan dan finansial lainnya, baik yang ditujukan kepada orang-perorang maupun institusi pendidikan. Penataan pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan Setelah PP No. 17 tahun 2010 mendapat penolakan dari Mahkamah Konstitusi, pemerintah selanjutnya menerbitkan kembali PP No. 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Peraturan ini memberikan rambu-rambu bagaimana seharusnya pendidikan dikelola dan diselenggarakan, khususnya pada tingkat satuan pendidikan. Penerapan konsep Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah menjadi sebuah keniscayaan dalam era sekarang ini. Kendati demikian, harus diakui dalam implementasinya masih perlu terus ditingkatkan terutama berkaitan dengan upaya penguatan kemampuan manajerial dan leadership para kepala sekolah di setiap satuan pendidikan. Peningkatan Kesejahteran Guru Dengan lahirnya PP No. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor, maka kepastian hukum tentang pemberian tunjangan profesi bagi guru menjadi jelas, yang pada waktu itu sempat beredar isu bahwa pemberian tunjangan profesi akan dihentikan. Walaupun belakangan ini juga sempat muncul lagi berbagai pertanyaan di kalangan guru tentang nasib dan keberadaan tunjangan profesi ini, dikaitkan dengan UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Di antara berbagai kebijakan pendidikan yang dikeluarkan selama pemerintahan SBY, barangkali kebijakan yang disebut terakhir inilah yang paling diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh para guru di Indonesia. ========== Begitulah catatan penting saya, terkait dengan kebijakan pendidikan pada masa pemerintahan SBY dalam kurun waktu 10 tahun. Terlepas dari kekurangan dan kelebihan yang ada, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Pak SBY, atas dedikasi Bapak terhadap dunia pendidikan kita selama ini. Semoga Bapak dan Keluarga senantiasa diberi kesehatan dan perlindungan oleh Allah SWT. Selanjutnya, memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi mendatang, saya berharap selain dapat memenuhi visi, misi dan janjinya dalam bidang pendidikan, sebagaimana telah disampaikannya pada masa kampanye, hal-hal positif yang telah dibangun semasa pemerintahan SBY kiranya bisa terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Kepada yang terhormat Pak Jokowi, saya pun ingin menyampaikan ucapan selamat bertugas dan berjuang untuk Indonesia dan pendidikan Indonesia. Rakyat menunggu langkah besar Bapak dalam dunia pendidikan kita. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan meridhoi setiap gerak langkah Bapak dalam mengayuh perjalanan negeri yang besar ini.

Sejarah Musik

Sejarah Musik Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Wah lama sekali ya Mago Reader! Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi makanan mereka kemudian meniupnya dan mengeluarkan bunyi. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang mengeluarkan bunyi. Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadi suling purba. Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak sengaja mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi kuat. Kulit binatang yang mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga kayu tersebut besar menjadi gendang. Sungguh kreatif sekali ya manusia pada zaman dahulu, keren banget. Tanpa adanya televisi atau referensi berupa buku, mereka bisa membuat suatu alat musik atau yang lainnya. Sungguh diluar nalar! Ada tambahan nih, mengenai prasejarah musik berada. Baca ya!! Prasejarah Musik Prasejarah musik hanya dapat berteori berdasarkan temuan dari situs arkeologi paleolitik. Seruling Merupakan alatmusik yang sering ditumakan pada jaman pra sejarah dan bentuknya seperti shakuhachi yang berasal dari Jepang. Seruling Divje Babe yang terbuat dari tulang paha beruang gua, yang diperkirakan sudah dipakai sekitar 40.000 tahun yang lalu. Berbagai jenis seruling dan alat musik yang terbuat dawai atau senar telah ada sejak jaman Peradaban Lembah Sungai Indus, India memiliki salah satu tradisi musik tertua di dunia yang berasal dari kitab Weda. Pengumpulan paling awal dan terbesar alat musik prasejarah ditemukan di Cina dan tanggal kembali ke antara 7000 dan 6600 SM. Lagu-lagu Hurrian / Hurrian songs adalah kumpulan musik tertulis dalam tulisan kuno yang digali dari Hurrian di kota Ugarit yang diperkiarakan telah ada sekitar 1400 SM. Yang namanya luar biasa itu luar biasa banget! Terlalu keren deh ini! Genre atau Jenis Musik Berbicara dengan genre atau jenis music dunia, sudah tak ada habisnya nih Mago Reader. Tapi apakah kalian tahu lengkap tentang genre atau jenis music dunia tersebut? Ada berapa macam subgenre jazz? Apa sih itu genre gospel? Gak tau kan? Kita akan kasih tau yang selengkapnya semua disini! · Pop Mari kita berbicara tentang genre pop ini, apa sih sebenernya pop? Musik pop adalah genre penting namun batas-batasnya sering kabur, karena banyak musisi pop dimasukkan juga ke kategori rock, hip hop, country, dsb. · Blues Blues berasal dari masyarakat Afro-Amerika yang berkembang dari musik Afrika barat. Jenis ini kemudian memengaruhi banyak genre musik pop saat ini, termasuk ragtime, jazz, big band, rhythm and blues, rock and roll, country, dan musik pop. · Jazz Siapa sih yang gak tau genre atau jenis musik yang satu ini? Tau Bobby McFerrin yang bernyanyi di java jazz tahun lalu itu? Ternyata dia masuk dalam genre musik jazz lho. Lalu apakah musik jazz itu? Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz. · Rhythm and blues Rhythm and blues adalah nama musik tradisional masyarakat Afro-Amerika, yaitu musik pop kulit hitam dari tahun 1940-an sampai 1960-an yang bukan jazz atau blues. · Ska, Reggae, Dub Dari perpaduan musik R&B dan musik tradisional mento dari Jamaika muncul ska, dan kemudian berkembang menjadi reggae dan dub. Musisi di genre ini misalnya Bob Marley yang terkenal dengan rambut keriting dan lambang ‘peace’ itu. · Hip hop / Rap / Rapcore Pada genre ini kita mengenal nama Eminem. Eminem ini adalah penyanyi dengan aliran hip hop yang terkaya. Lalu, apa sih genre musik hip hop ini? Musik hip hop dapat dianggap sebagai subgenre R&B. Dimulai di awal 1970-an dan 1980-an, musik ini mulanya berkembang di pantai timur AS, disebut East Coast hip hop. Pada sekitar tahun 1992, musik hip hop dari pantai barat juga mulai terkenal dengan nama West Coast hip hop. Jenis musik ini juga dicampur dengan heavy metal menghasilkan rapcore. · Rock Rock, dalam pengertian yang paling luas, meliputi hampir semua musik pop sejak awal 1950-an. Bentuk yang paling awal, rock and roll, adalah perpaduan dari berbagai genre di akhir 1940-an, dengan musisi-musisi seperti Chuck Berry, Bill Haley, Buddy Holly, dan Elvis Presley. Hal ini kemudian didengar oleh orang di seluruh dunia, dan pada pertengahan 1960-an beberapa grup musik Inggris, misalnya The Beatles, mulai meniru dan menjadi populer. · Metal, Hardcore Metal merupakan aliran musik yang lebih keras dibandingkan dengan Rock walau terdapat juga band metal yang memiliki lagu dengan nyanyian yang terkesan slow. Genre Metal yang dikategorikan keras dimana lagunya memiliki vocal ala scream, growl dan yang terbaru adalah pigsqueal dimana vokal ini lebih banyak digunakan di aliran hardcore, post-Hardcore, screamo, metalcore, deathcore, death metal, black metal, electronic hardcore dan lainnya. Di Indonesia sendiri aliran band ala vokal scream ini telah banyak ditemukan tetapi masih belum bisa diterima secara terbuka oleh masyarakat umum. Contoh band: Indonesia yaitu The Civil Wears Monza,DESIDER, Secret Of Murder, Deadsquad, Burgerkill dll. Luar yaitu Asking Alexandria, Miss May I, The Crimson Armada, Chelsea Grin, We Butter The Bread With Butter, dan lainnya. · Gospel Gospel? Apa itu gospel? Gak mudeng sama genre yang satu ini atau masih samar-samar sama genre yang satu ini? Gospel adalah genre yang didominasi oleh vokal dan biasanya memiliki tema Kristen. Beberapa subgenrenya adalah contemporary gospel dan urban contemporary gospel. Dahulu awalnya diperkenalkan oleh orang-orang Kristen kulit hitam di Amerika. Beberapa contoh saat ini yang masih benar-benar menggunakan aliran musik gospel adalah Israel Houghton. Namun saat ini pengertian musik gospel telah meluas menjadi genre musik rohani secara keseluruhan. Di Indonesia, musik gospel beraliran pop dan rock banyak dipopulerkan oleh musisi seperti Franky Sihombing, Giving My Best, Nikita, True Worshippers dan banyak lagi. Udah paham dong sekarang sama jenis atau genre musik gospel? · Funk Funk juga dipelopori oleh musisi-musisi Afro-Amerika, misalnya James Brown, Parliament-Funkadelic, dan Sly and the Family Stone. Musik jenis Funk ini biasanya memiliki nada beat groovy, suatu rhythm yang membuat pendengarnya berdecak mengikuti irama. Oleh karena itu, dalam banyak hal, funk sering disamakan dengan groovy.

Hakikat Hidup

Berbicara masalah hakekat hidup sebenarnya membutuhkan rincian yang sangat panjang dan terinci. Namun secara ringkas, hakikat hidup bisa terungkap dari pernyataan Ali bin Abi Thalib. Menurutnya, awal kehidupan adalah tangisan, pertengahannya adalah ujian dan ujungnya adalah kefanaan. Ketika anda lahir anda menangis, dan tangisan itu akan menjadi warna kehidupan. Saat anda sedih dan juga bahagia terkadang ditandai dengan tangisan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. 57:20) Dalam perjalanan hidup ini tidak ada orang yang tidak mendapat ujian walaupun kadarnya berbeda-beda namun ujian itu pasti ada. Semua yang ada dalam genggaman kita pada dasarnya hanya asesoris dan hiasan termasuk gelar akademis, kekayaan, harta dan keduaniaan lainnya. Kalau sudah selesailah semua, giliran pintu kematian yang akan dirasakan seluruh umat manusia. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. (QS.21:35) Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. 28:77) Ada sesuatu yang kita akam dimiliki secara abadi sampai di akherat. dan juga yang hanya didunai ini. Maka jadikan dunia ini sebagai sarana dan mencari bekal untuk masuk ke alam selanjutnya. Karena alam yang akan dilalui manusia hanyalah one way, satu tiket. Alias tidak bisa balik lagi. Waspadalah, berhati-hati, bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu dan beramal ketika didunia ini.

Kelompok 6

Arti Penting Kepemimpinan dalam Organisasi Kepemimpinan merupakan kegiatan mempengaruhi orang lain guna mencapai suatu tujuan tertentu. Unsur-unsur Kepemimpinan : Ø Adanya seseorang yang memimpin (pemimpin/leader) Ø Adanya orang yang akan dipimpin Ø Adanya kegiatan yang akan menggerakkan orang lain Ø Adanya tujuan yang hendak dicapai Teori Kepempinan yaitu : 1. Teori Kelebihan (Kelebihan Ratio, Badaniah dan Rohaniah) 2. Teori Sifat (memiliki sifat-sifat positif) 3. Teori Keturunan 4. Teori Kharismatis 5. Teori Bakat 6. Teori Sosial Tipe-tipe Kepemimpinan : Ø Tipe Otokratis (otoriter) Ø Tipe Laisser Faire (menganggap setiap anggota organisasi mampu membuat keputusan dan mampu mengurus dirinya sendiri) Ø Tipe Paternalistic (pemimpin dicirikan dengan sifat kebapakan) Ø Tipe Militeristis (hampir sama seperti otoriter) Ø Tipe Demokratis (pemimpin beranggapan dirinya merupakan bagian integral yang sama sebagai elemen perusahaan) Ø Tipe Open Leadership (kebalikan dari tipe otoriter) Syarat Pemimpin yang baik, yaitu : Ø Pemimpin harus memiliki kekuatan lahiriah dan rohaniah Ø Pemimpin harus memiliki kecakapan komunikasi Ø Pemimpin memiliki kemampuan teknis kepemimpinan Ø Pemimpin harus memiliki kepercayaan pada kemampuan orang lain Ø Pemimpin harus dapat mendengarkan dan memahami orang lain Ø Pemimpin harus menjadi arah (navigator) bagi pengikutnya

Kelompok 5

Perubahan dan Perkembangan dalam Organisasi Faktor yang menyebabkan Perubahan dalam Organisasi yaitu : Ø Faktor Internal, faktor yang disebabkan dari dalam organisasi itu sendiri. Contohnya kerja sama yang kurang antar anggota dan masalah keuangan organisasi. Ø Faktor Eksternal, faktor yang disebabkan dari luar organisasi. Contohnya perubahan dan perkembangan IPTEK yang pesat. Pengembangan Organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri : Ø Memilliki strategi dan sasaran yang jelas, tepat, akurat Ø Menekankan cara-cara baru untuk meningkatkan kinerja anggota Ø Menggunakan pendekatan ilmiah guna meningkatkan efektivitas organisasi Ø Menggunakan pendekatan komitmen Tujuan Pengembangan Organisasi adalah sebagai berikut : Ø Menciptakan keharmonisan hubungan kerja dan keterbukaan komunikasi Ø Menciptakan kemampuan memecahkan masalah Ø Meningkatkan kualitas SDM Ø Mensejahterakan lingkungan masyarakat sekitar Langkah-langkah Perubahan Organisasi diantaranya : 1. Increase Urgency, menumbuhkan rasa sense of urgency (rasa mendesak) 2. Build The Guilding Team, membantu pembentukan kelompok yang memiliki kapabilitas memadai 3. Get The Right Vision, memiliki arah perubahan dan visi yang jelas 4. Communication for Buying In, komunikasi yang lancar, baik, jelas 5. Empower Action, melakukan dukungan dan dorongan kepada team 6. Create Short Term Win, meraih dan merayakan kemenangan-kemenangan kecil 7. Don’t Let Up, jangan pernah berhenti untuk melakukan perubahan 8. Make Change Stick, tanamkan perubahan dalam budaya perusahaan

Kelompok 3

Proses yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Pengambilan Keputusan merupakan pendekatan yang dilakukan seseorang atau organisasi dalam menghadapi masalah dan mengambil tindakan menyelesaikan masalah tersebut. Pengambilan keputusan terbagi menjadi dua : 1. Keputusan terprogram, diambil setelah direncanakan secara matang (keputusan terencana). 2. Keputusan tidak terprogram, diambil ketika seseorang atau organisasi dalam keadaan mendesak atau darurat. Hubungan antara persepi dengan pengambilan keputusan, dalam mengambil keputusan pastilah memerlukan suatu pandangan atau pemikiran guna menghasilkan keputusan yang tepat. Persepsi yang dimiliki setiap orang pasti berbeda-beda karena apa yang dipikirkan dan dirasakan setiap orang tidaklah sama. Faktor yang mempengaruhi persepsi : 1. Faktor Eksternal, berasal dari luar diri seseorang contohnya inovasi teknologi gadget. 2. Faktor Internal, berasal dari dalam diri orang itu sendiri, seperti pengetahuan yang dimiliki cendekiawan dan pengamen. Persepsi tergantung pada pendidikan dan pengalaman seseorang. Makin tinggi pendidikan dan pengalaman seseorang maka makin baik juga persepsinya. Persepsi juga dipengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan sekitar. Tiga kriteria keputusan yang etis : 1. Kriteria Utilitarian, diambil berdasarkan konsekuensi yang harus dihadapi contohnya laba yang tinggi 2. Kriteria yang menekankan pada hak, seseorang secara bebas berhak mengambil keputusan 3. Kriteria yang menekankan keadilan, mengharuskan seseorang bersikap adil

Kelompok 2

Konflik dalam Organisasi Konflik dalam Organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota organisasi yang timbul karena adanya kesalahan komunikasi, kesalah pahaman, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda diantara anggota tersebut. Jenis-jenis Konflik Organisasi 1. Dari segi pihak yang terlibat ada tiga macam, yaitu konflik individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. 2. Dari segi keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan diantaranya : a. Dari segi keuntungannya. Konflik meningkatkan pertumbuhan organisasi, kreatifitas dan perkembangan keahlian setiap anggotanya. b. Dari segi kerugiannya. Konflik meningkatkan stress diantara orang-orang yang terlibat, membuat anggota tidak fokus bekerja, interaksi anggota menjadi buruk. Konflik Organisasi memiliki sumber, diantaranya adalah : 1. Berbagai sumber daya yang langka 2. Perbedaan dalam tujuan 3. Anggota saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan 4. Perbedaan nilai atau persepsi antar setiap anggota Konflik bisa diselesaikan dengan strategi berikut ini : 1. Cari tahu akar masalah 2. Menghindar 3. Mengakomodasi 4. Kompromi atau negosiasi 5. Bersikap adil 6. Komunikasi 7. Terbuka