Sabtu, 26 Desember 2015

PROPOSAL PENELITIAN MENGENAI KASUS KEJAHATAN DI MEDIA SOSIAL


TUGAS PROPOSAL
“Penelitian mengenai kasus penipuan pada media sosial “
Mata Kuliah Softskill




Disusunoleh :
DEVIN PASYA (12113269)
 3KA07



UniversitasGunadarma
JurusanIlmuKomputer
Jenjang S1 SistemInformasi
2015/2016




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Dengan berkembangnya dunia teknologi saat ini banyak situs-situs jejaring social yang memiliki dampak positif dan negative bagi penguunanya itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social selain itu hal penting lainnya adalah memberdayakan pengguna jejaring social itu sendiri. Sebab meski secara teknologi bersifat netral jejaring social bias menjadi pisau bermata dua. Karena berpotensi digunakan untuk kriminalitas, pengguna jejaring social yang masih awam perlu diberdayakan agar tidak menjadi sasaran empuk bagi penjahat internet. Karena bersifat anonymous, hendaknya jangan percaya begitu saja dengan jenis kelamin maupun data-data yang tertera. Kini melalui media komunikasi modern informasi dari seluruh dunia bisa memasuki lingkungan kita. Media sosial adalah sarana yang digunakan masyarakat luas untuk berinteraksi dengan orang lain. Melalui media sosial, semua orang bisa berinteraksi degan orang lain baik di dalam negri bahkan hingga ke luar negri. Melalui media sosial ini kita bisa terhubung ke seluruh dunia, wawasan kita bisa semakin bertambah dan semakin terbuka luas, karena informasi yang kita dapat tidak lagi hanya dari dalam negri, namun juga dari luar negri.
Pada saat ini, perkembangan media sosial berkembang dengan sangat cepat. Dahulu orang hanya mengenal email, lalu muncullah friendster. Setelah itu perkembangannya tiba-tiba seakan meledak dengan hadirnya facebook dan twitter. Facebook dan twitter adalah media sosial yang sangat terkenal sampai saat ini. Kedua media sosial ini memang benar-benar memberikan kemudahan bagi penggunanya dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Contonya, kita bisa berinteraksi kembali dengan teman lama yang sudah lama tidak ditemui, dengan teman semasa sekolah kita, dengan saudara yang jauh, dan hal lainnya. Bahkan  karena kemudahan ini, media sosial khususnya facebook,  sudah menjadi sarana untu mencari jodoh. Banyak sekali pasangan-pasangan sekarang yang awalnya bertemu karena facebook. Saat ini facebook menjadi semakin sangat canggih karena pembaharuan fitur chattingnya yang sekarang ini sudah bisa menggunakan webcam atau kamera pada komputer atau laptop. Yang artinya, orang yang melakukan chatting melalui facebook, bisa langusng bertatap muka dengan lawan bicara dengan menggunakan webcam.
Diantara banyaknya manfaat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, muncul sisi negatif dengan mulai berjamurannya kejahatan yang dilakukan dengan mengunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi. Dampak negatif dari perubahan pola perilaku pada era kehidupan global tersebut nampak dari berkembangnya kriminalitas baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Kini mulai muncul berbagai jenis kejahatan dengan dimensi baru seperti penyalahgunaan komputer, kejahatan perbankan dan lain sebagainya yang semakin sulit untuk ditanggulangi. Kejahatan yang bermunculan dengan menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi hingga saat ini masih terdapat perbedaan dan belum ada kesepakatan dalam peristilahannya. Dalam  menggunakan jasa pada dunia maya masyarakat cenderung bebas berinteraksi, beraktifitas dan berkreasi yang hampir sempurna padasemua bidang. Masyarakat sedang membangun kebudayaan baru di ruang maya yang dikenal dengan istilah Cyberspace.

1.2  IDENTIFIKASI MASALAH
Dengan banyaknya kasus yang telah terjadi akibat kejahatan di media sosial ini, banyak pihak yang merasa telah dirugikan. Oleh karena itu bagimana cara agar menghindari kejahtan –kejahatan yang telah tersebar dimedia sosial? ,lalu tindakan apa yan seharusnya diambil oleh pihak yang berwenang?

1.3  PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah pada proposal ini yaitu:
1.Sangat susah untuk mendeteksi siapa pelaku kejahatan di media sosial atau dunia maya ini , karena sifatnya yang anonimious.
2. Korban korban yang menjadi target tidak mengenal usia

1.4  RUMUSAN MASALAH
1. Siapa saja yang terkait dengan kasus ini ?
2. Siapa saja yang bertangung jawab atas kasus ini ?
3. Upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk meyelesaikan masalah ini ?
4. Apa saja yang mesti dilakukan oleh kementerian pertahanan dan kementerian komunikasi dan informasi ?
5. Apa saja yang perlu dilakukan agar kasus ini tidak terulang lagi ?

1.5  TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui masalah apa saja yang sudah terjadi pada kasus-kasus kejahatan di dunia maya khususya di jejaring sosial facebook dan sudah adakah tindakan dari kementrian komunikasi dan informasi serta kementrian pertahanan tentang kasus kejahatan di jejaring sosial ini sebagai lembaga yang ada di negara Indonesia.



1.6  KEGUNAAN PENULISAN
Ttentunya untuk kegunaan proposal ini sendiri yaitu agar bermanfaat bagi para pembaca terutama user media sosial , ilmu yang diberikan serta informasi yang menyangkut kejahatan media sosial ini sangalah penting untuk diketahui agar berkurangnya pengguna untuk menjadi korban kejahatan selanjutnya. Yang terpenting kegunaan proposal ini adalah :

1.      Bagi Menteri Komunikasi dan Informasi
Agar membuat Cyber Security untuk mengontrol dan mengawasi komunikasi dan informasi yang mengunakan  lewat jejaring sosial di dalam internet agar tidak ada kejahatan-kejahatan yang bermunculan  yang tidak diinginkan dalam mengunakan komunikasi lewat jejaring sosial.

2.      Bagi Masyarakat
Untuk bekerjasama dengan  menteri komunikasi dan informasi tentang kejahatan -kejahatan  yang ada di dalam jejaring sosial serta saling mengawasi satu sama lain  dan dapat berhati – hati serta mengotrol diri di dalam mengunakan media sosial internet.
















BAB II
KAJIAN TEORI
Media sosial adalah sarana yang digunakan masyarakat luas untuk berinteraksi dengan orang lain. Melalui media sosial, semua orang bisa berinteraksi degan orang lain baik di dalam negri bahkan hingga ke luar negri. Melalui media sosial ini kita bisa terhubung ke seluruh dunia, wawasan kita bisa semakin bertambah dan semakin terbuka luas, karena informasi yang kita dapat tidak lagi hanya dari dalam negri, namun juga dari luar negri.
Perkembangan internet dapat dirunut dari peristiwa peluncuran pesawat sputnik milik Uni Soviet yang ditanggapi oleh Amerika Serikat dengan membuat proyek peluncuran pesawat luar angkasa. Untuk kepentingan pesawat luar angkasa itu dibangunlah suatu jaringan informasi yang memang diperlukan untuk mengoperasikannya. Pada awalnya jaringan sistem informasi yang dibuat untuk lingkup lokal yang tertutup atau yang dikenal sebagai Local Area Network /LAN.
Pada tahun 1977, ada dua orang anak muda kreatif Steve Jobs dan Steve Wozniak dari Silicon Valley, Califoria. Mereka memperkenalkan konsep baru personal computer, yang diberi nama Apple Komputer Generasi I. Perusahaan IBM dan Hawlett Packart terjun dalam bisnis ini.
Sekitar awal tahun 1990-an, LAN pun kemudian digunakan untuk kepentingan kekuasaan khususnya kepentingan militer bagi Amerika Serikat. LAN kemudian dikembangkan secara terbatas menjadi Wide Area Network (WAN), untuk kemudian menjadi suatu sistem dengan berbagai mesin informasi yang luar biasa seperti yang kemudian dikenal sebagai internet.
Memasuki abad 21, memudarnya batas-batas geografis membuat paradigma-paradigma penyelesaian dan praktik kejahatan lama menjadi tidak terpakai lagi. Kekuatan jaringan dan personal komputer berbasis Pentium menjadikan setiap komputer sebagai alat yang potensial bagi para pelaku kejahatan. Globalisasi aktivitas kriminal yang memungkinkan para penjahat melintas batas elektronik merupakan masalah nyata dengan potensi mempengaruhi setiap negara, hukum dan warga negara.
Dunia maya menghasilkan sisi gelap dalam bentuk kejahatan, yang disebut cyber crime. Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang sebagian pelaku ekonomi beraktivitas, khusunya dalam bentuk dunia bisnis. Sistem teknologi informasi tidak hanya berfungsi sebagai sarana peningkatan kualitas, efesiensi dan produktivitas kerja, tetapi telah menjadi senjata untuk mengambil keuntungan secara cepat dengan jalan illegal, khususnya penggunaan internet
Facebook merupakan salah satu situs jejaring sosial yang telah berhasil mengambil hati para pengguna internet di seluruh dunia. Hingga sampai saat ini facebook masih banyak digunakan oleh para pengguna internet dengan berbagai macam tujuan. Mudahnya mendaftarkan sebuah akun di facebook yang tidak membutuhkan persyaratan seperti batasan usia, latar belakang, maupun ekonomi, menjadikan jejaring sosial ini sebagai tempat untuk saling berinteraksi antar sesama pengguna, bahkan saat ini seseorang tidak hanya memiliki satu buah akun facebook saja, melainkan telah memiliki 2 akun, 3 akun, dan seterusnya dengan tujuan yang bermacam-macam.
 Setelah banyaknya korban yang berjatuhan melalui facebook ini, lantas kita menyalahkan pihak facebook? tentunya tidaklah demikian, karena facebook dibuat untuk kepentingan umum yang sebenarnya sangat bermanfaat apabila kita secara bijaksana memanfaatkan fasilitas yang telah mereka berikan secara gratis. Maka menurut kami yang pantas untuk disalahkan yaitu si korban itu sendiri, karena selama ini mereka tidak berhati-hati, sehingga tidak mampu secara bijak memanfaatkan fasilitas ini yang menyebabkan mereka akhirnya menjadi salah satu korban kejahatan di facebook.
Menurut informasi yang kami ketahui bahwa sebagian besar orang yang menjadi korban penipuan di facebook adalah para remaja putri atau wanita yang memiliki latar belakang pendidikan yang kurang baik, karena pada masa-masa itulah biasanya mereka akan mengalami puncak dari puberitasnya, sehingga apabila menerima rayuan dan pujian yang berasal dari lawan jenisnya dianggap memiliki suatu kebanggaan tersendiri. Terlebih lagi rayuan dan pujian itu datangnya dari seorang pria yang menampilkan photo profil di akun si pelaku merupakan seorang pria yang berwajah tampan, padahal photo itu sebenarnya bukanlah photo asli milik si pelaku, melainkan photo-photo itu dia ambil dari internet yang dapat dengan mudah didapatkan.









 


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan lokasi penelitian
            Saya mengambil tempat itu di akun facebook saya sendiri , saya melihat kejahatan di media facebook ini sudah mempengaruhi akun facebook teman saya , yang tidak lain teman saya adalah korban kejahatan incaran selanjutnya. Berhubung dia adalah wanita , para pria banyak yang mencoba menghubunginya untuk mengajak ketemuan. Pelaku hampir setiap hari mengubungi teman saya tersbut,sesampai akhirnya teman saya memutuskan untuk bertemu dengan pria tersebut. Dan ternyata pria itu sangatlah berbeda dengan foto yang tertera di profil akun facebooknya, diduga pelaku akan melakukan tindakan penipuan atau penculikan. Banyak kasus yang terjadi persis seperti kejadian itu. Untung lah teman saya sangat pintar sehinga dia juga merencanakan untuk  menyamar menjadi orang lain untuk melihat gerak gerik pria itu.
3.2 Metode penelitian
            Metode yang saya gunakan adalah dengan menggunakan internet dan media sosial untuk mencari kasus seperti ini dan untuk meneliti kasus ini.
3.3 Instrumen penelitian
            Proposal ini menggunakan instrument penelitian dengan wawancara, Data yang diperoleh dari wawancara tersebut rata rata pelaku nya adalah pria dan korbannya adalah anak remaja yang masih awam dengan media sosial ini.
3.4 Analisis data
            Data yang diperoleh bervariasi , banyak kasus yang berbeda beda namun motif kasus ini pun hampir sama semua. Rrata rata penipuan ini dilakukan senantiasa untuk kejahatan sosial yang korbannya adalah remaja atau orang dewasa yang belum terlalu mengerti dunia sosial sehingga mudah tertipu.









DAFTAR PUSTAKA
https://whapfycfang.wordpress.com/perihal/
https://www.google.co.id/?hl=en&gws_rd=ssl#hl=en&q=contoh+proposal+penelitian+kejahatan+di+dunia+maya
https://ahlikomunikasi.wordpress.com/2014/09/05/proposal-penelitian-mustika-ranto-gulo-2/



Jumat, 09 Januari 2015

Postingan saya kali ini adalah sedikit ulasan mengenai Ibu Ira Phajar Lestari. Ibu Ira mengajar Teori Organisasi Umum 1 di kelas saya untuk semester ini. Kesan saya saat pertemuan pertama, ibu seorang dosen yang tegas, seorang dosen yang terlihat sangat teliti pada setiap materi dan tugas yang diberikan dan sangat memperhatikan pembawaaan dalam menyampaikan materi apa yang sedang diberikan pada saat menyampaikan materi-materi pembelajaran. Menurut saya cara Ibu Ira mengajar itu sangat disiplin sehinggal mahasiswa/i dalam kelas 2KA07 ini dapat mengerti apa yang Ibu terangkan, dan Ibu dapat memberikan sebuah motivasi kepada mahasiswa/i sehingga membuat semua mahasiswa/i di dalam kelas ini menjadi semangat dalam menuntut ilmu. Sekian opini saya tentang Ibu Ira Phajar Lestari, terima kasih Nama : Devin Pasya Kelas : 2KA07 NPM : 12113269

Komunikasi Dalam Organisasi

Teori orGanisasi umum Komunikasi dalam Organisasi KELOMPOK 4 Agnes Sekar Mahardika (10113329) Devin Pasya (12113504) M Aditya Rahman (15113109) Natanael (16113348) Shinta Janati Mirawanti (18113452) Yogy Maulana Ferry (19113479) Dosen Ira Phajar Lestari, SE, MM 2 KA 07 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nyalah kami Dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “Komunikasi dalam Organisasi”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari Teori Organisasi Umum. Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta sumbangsih positif bagi kita semua. Depok, 07 Oktober 2014 DAFTAR ISI Kata Pengantar 2 Daftar Isi 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penulisan 4 BAB II PEMBAHASAN 5 2.1 Pengertian dan Proses Komunikasi 5 2.2 Unsur-unsur Komunikasi 6 2.3 Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi 6 2.4 Klasifikasi dan Media Komunikasi dalam Organisasi 7 2.5 Gaya Komunikasi dalam Organisasi 10 2.6 Sasaran dan Hambatan Komunikasi dalam Organisasi 11 2.7 Cara Mengatasi hambatan Komunikasi 13 2.8 Contoh Kasus 14 BAB III PENUTUP 15 Kesimpulan 15 Saran 15 Daftar Pustaka 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia harus saling berinteraksi dalam kehidupannya dan salah satunya dengan cara berkomunikasi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok yang terdiri dari atasan dan bawahannya. Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasamatersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Komunikasi organisasi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiranpesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasitertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubunganhierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi komunikasi? 2. Apa saja unsur-unsur dalam Komunikasi? 3. Bagaimana pentingnya komunikasi dalam organisasi? 4. Apa saja klasifikasi dan Media Komunikasi dalam Organisasi? 5. Apa saja sasaran dan hambatan komunikasi dalam organisasi? 1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Agar mengetahui arti dari komunikasi 2. Agar dapat mengetahui manfaat komunikasi dalam organisasi 3. Agar mengetahui unsur-unsur komunikasi dalam organisasi 4. Agar dapat menyebutkan macam-macam komunikasi yang dapat terjadi dalam organisasi 5. Agar dapat menjelaskan klasifikasi komunikasi BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN DAN PROSES KOMUNIKASI Istilah komunikasi (Bahasa Inggris: Communication) mempunyai banyak arti,istilah komunikasi berasal dari bahasa latin,yaitu communis,yang berarti sama (common). Dari kata communis berubah menjadi kata kerja kommunicare, yang berarti menyebarkan atau memberitahukan informasi kepada pihak lain guna mendapatkan pengertian komunikasikan suatu informasi harus ditetapkan terlebih dahulu suatu dasar tutuj temu yang sama. Pengertian Komunikasi menurut para Ahli Onong Uchjana Effendy Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media). Aristoteles Komunikasi adalah alat dimana warga masyarakat dapat berpartisipasi dalam demokrasi Raymond Ross Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu penerima pesan membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Forsdale (1981) Seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari suatu pihak kepada lain pihak untuk mendapatkan saling pengertian. Dari definisi tersebut terkandung dua pengertian,yaitu proses dan informasi. Proses merupakan suatu rangkaian daripada langkah-langkah yang harus dilalui dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Rangkaian model proses komunikasi melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap penciptaan gagasan 2. Tahap penyusunan gagasan dalam bentuk symbol atau tanda-tanda sandi 3. Tahap pengiriman 4. Tahap penerimaan 5. Tahap menginterpretasikan gagasan atau pesan yang diterima 6. Tahap pemberian tanggapan 2.2 UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI Menurut Charles E. Redfield komunikasi mengandung 5 unsur yaitu: 1. Komunikator, yaitu member berita yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara,pengirim berita atau orang yang memberitakan. 2. Menyampaikan berita dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan 3. Berita-berita yang disampaikan, dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran 4. Komunikan yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita 5. Tanggapan atau reaksi dalam bentuk jawaban atau reaksi 2.3 PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Yang dimaksud dengan komunikasi dalam organisasi adalah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal-balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Masalah komunikasi dalam organisasi menyangkut dua segi,yaitu masalah komunikasi itu sendiri dan masalah organisasi, misalnya masalah pengambilan keputusan, pelimpahan wewenang, pengawasan, susunan organisasi dan sebagainya. Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera dapat diatasi apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. Pentingnya komunikasi dalam organisasi sebab menimbulkan pengaruh yang besar, diantaranya : 1) Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara: a) Para bawahan dengan atasan/pimpinan. b) Bawahan dengan bawahan. c) Atasan dengan atasan. d) Pegawai dengan organisasi/lembaga yang bersangkutan. 2) Meningkatkan kegairahan kerja para pegawai. 3) Meningkatkan moral dan disiplin para pegawai. 4) Semua jajaran pimpinan dapat mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya sehingga akan berlangsung pengendalian operasional yang efisien. 5) Semua pegawai dapat mengetahui kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan, yang telah diterapkan oleh pimpinan organisasi. 6) Semua informasi, keterangan-keteranganb yang dibutuhkan oleh para pegawai dapat dengann cepat dan tepat diperoleh. 7) Meningkatkan rasa tanggung jawab semua pegawai. 8) Menimbulkan saling pengertian di antara pegawai 9) Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai. 10) Meningkatkan semangat korp atau esprit de corp di kalangan para pegawai 2.4 KLASIFIKASI DAN MEDIA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Komunikasi dalam organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung dari segi peninjauannya. Dari segi sifatnya, dapat dibedakan menjadi: • Komunikasi Lisan Komunikasi lisan ialah komunikasi yang melalui ucapan kata-kata atau kalimat, melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. Arti suatu kata atau kalimat dapat diperjelas melalu tinggi rendahnya nada suara, perubahan nada suara, keras-tidaknya suara. Komunikasi lisan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kominikasi lisan secara langsung dan komunikasin lisan secara tidak langsung. 1) Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang tidak dipisahkan dengan jarak, jadi sifatnya tatap muka (face to face communication). Contohnya adalah wawancara, ceramah, rapat, simpsium, lokakarya, sarasehan, dan lain sebagainya. 2) Komunikasi lisan secara tidak langsung adalah komunikasi lisan yang dipisahkan oleh jarak (tidak tatap muka). 3) Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang melalui berbagai isyarat atau signal non-verbal. Media yang dipergunakan adalah ekspresi, gerak isyarat, gerak dan posisi badan. Yang disebut bahasa badan (language body) ialah yang menyatakan sikap dan perasaan seseorang, misalnya dengan cara sebagai berikut: a) Mimik, yaitu tidak dengan kata, tidak dengan diam, tetapi dengan gerak air muka. Misalnya muka merah member tanda orang yang bersangkutan sedang marah. b) Panto mimik, yaitu dengan gerak anggota badan, misalnya dengan menggelengkan kepala. c) Mimik dan pato mimik merupakan kombinasi antara gerak air muka dengan gerak anggota badan. • Komunikasi Tertulis Komunikasi tertulis atau tercetak adalah komunikasi mempergunakan rangkaian kata-kata atau kalimat, kode-kode (yang mengandung arti), yang tertulis atau tercetak yang dapat dimengerti oleh pihak lain. Dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi: • Komunikasi Ke Atas Komunikasi ke atas (upward communication) adalah komunikasi yang berlangsung dari bawahan ke atasan, atau dari suatu organisasi yang lebih rendah dengan organisasi yang lebih tinggi. Jadi komunikasi ke atas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari segi personifikasi dan dari sisi ketatalembagaan. • Komunikasi Ke Bawah Komunikasi ke bawah disebeut dengan istilah downward communication. Dilihat dari personifikasinya, komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari pimpinan ke bawahan. Dilihat dari segi ketatalembagaan, komunikasi ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari satuan organisasi yang lebih tinggi kepada satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya. Dilihat dari saluran wewenang maka komunikasi ke bawah mengalir dari hirarki wewenang yang lebih tinggi ke hirarki wewenang yang lebih rendah, dan mengalir melalui saluran rental komando. Hal ini merupakan kebalikan dari komunikasi ke atas. • Komunikasi Diagonal Ke Bawah Dilihat dari personifikasinya komunikasi diagonal ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari seorang pimpinan dengan pejabat atau pimpinan yang lebih rendah. Pimpinan tersebut bukan merupakan atasannya (baik lansgung maupun tidak langsung) dan bawahan atau pimpinan yang lebih rendah itu bukan merupakan bawahan atau anak buahnya(baik langsung maupun tidak langsung), jadi antara atasan dan bawahan tersebut tidak ada hubungan hirarki tetapi hanya merupakan hubungan kerja. Dan dilihat dari segi ketatalembagaan komunikasi diagonal ke bawah adalah komunikasi yang berlangsung dari satuan organisasi yang lebih tinggi dengan satuan organisasi yang lebih rendah. • Komunikasi Diagonal Ke Atas Dilihat dari segi personifikasinya komunikasi diagonal ke atas adalah komunikasi yang berlangsung antara pejabat yang lebih rendah (bawahan) dengan pejabat atau pimpinan yang lebih tinggi. Dilihat dari segi ketatalembagaan komunikasi diagonal ke atas adalah komunikasi yang berlangsung antara satuan organisasi yang lebih rendah dengan satuan-satuan organisasi yang lebih tinggi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa komunikasi diagonal (ke atas maupun ke bawah) adalah komunikasi antara pejabat-pejabat atau unit-unit yang berbeda tingkatan (level) dan wewenangnya baik secara fungsional ada hubungannya maupun secara fungsional tidak ada hubungannya. • Komunikasi Horisontal Dilihat dari segi personifikasinya komunikasi horizontal adalah komunikasi antara pimpinan atau pejabat yang setingkat dalam suatu organisasi. Misalnya komunikasi antara Kepala Biro dengan Kepala Biro, Kepala Bgian dengan Kepala Bagian, Kepala Seksi dengan Kepala Seksi. Dari segi ketatalembagaan komunikasi horizontal adalah komunikasi antar satuan organisasi yang setingkat dalam suatu organisasi. Misalnya Biro Hukum dengan Biro Kepegawaian, Bagian Keuangan dengan Bagian Pengadaan, Seksi Pol Kendaraan dengan Seksi Keamanan. • Komunikasi Satu Arah Komunikasi satu arah (one way communication) adalah komunikasi yang tidak mendapat respon dari pihak penerima informasi (komunikan). Disini komunikan bisa sengaja tidak memberi tanggapan atau komunikator yang tidak memberikan kesempatan lawan bicaranya untuk memberikan tanggapan. Contohnya : komunikasi antara seorang atasan dengan para bawahannya yang berupa perintah. Komunikasi ini sering menimbulkan kesalahpahaman atau ketidakjelasan yang menyebabkan pertentangan. • Komunikasi Dua Arah Komunikasi dua arah (two ways communication) merupakan komunikasi yang berlangsung secara timbal balik. Komunikator dan komunikan saling memberikan tanggapan sehingga terjadi kesinambungan antara kedua belah pihak dan terhindar dari kesalahpahaman. Dari segi lawannya, dapat dibedakan menjadi: • Komunikasi Satu Lawan Satu Komunikasi satu lawan satu adalah komunikasi antar-pribadi atau antar individu dengan individu. Contohnya komunikasi antara seorang pimpinan dengan seorang pimpinan lain dalam suatu perusahaan. • Komunikasi Satu Lawan Banyak Komunikasi satu lawan banyak merupakan komunikai antar seseorang dengan beberapa orang dalam suatu kelompok. Contohnya disini komunikasi antara seorang dosen dengan mahasiswanya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. • Komunikasi Banyak Lawan Satu Komunikasi banyak lawan satu adalah komunikasi antara kelompok dengan seseorang. Contohnya adalah komunikasi antara beberapa karyawan dengan seorang pimpinan perusahaan pada saat berdemo meminta kenaikan gaji. • Komunikasi Kelompok Lawan Kelompok Komunikasi kelompok lawan kelompok adalah komunikasi antara sekelompok pegawai/karyawan dengan kelompok pegawai/karyawan yang lain. Contohnya seperti komunikasi antara sekelompok karyawan pada divisi keuangan dengan sekelompok karyawan pada divisi pengadaan barang. Menurut keresmiannya dapat dibedakan menjadi: • Komunikasi Formal Komunikasi formal merupakan komunikasi yang terjadi antara para anggota organisasi yang secara tegas diatur dan ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasi formal bersumber dari perintah-perintah resmi sehingga memiliki sanksi yang resmi. Komunikasi formal dapat berlangsung dari atas ke bawah, bawah ke atas dan secara horisontal. • Komunikasi Informal Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi tetapi tidak direncanakan dan tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Komunikasi ini bersifat tidak resmi dan terjadi melalui informasi dari mulut ke mulut saja sehingga terkadang kurang objektif kebenarannya. Tabel Media Saluran Informasi Saluran Media Informasi Arus Komunikasi Tertulis Lisan Ke Bawah • Buku Pedoman • Uraian Tugas/Job Description • Bulletin • Papan Pengumuman • Poster • Memo/Nota Dalam • Surat dari pimpinan • Laporan Tahunan • Mekanisme penyusunan anggaran • Telepon • Interkom/Interpon • Tatap Muka • Exit Interview Ke Atas • Kotak Saran • Suggestion Plan • Grievance Pocedure (untuk mengetahui keinginan pegawai) • Mekanisme Penyusunan Anggaran • Telepon • Interkom/Interpon • Tatap Muka • Exit Interview • Kebijaksanaan Pintu Terbuka (open door policy) Horisontal • Memo/Nota Dalam • Edaran • Pengumuman • Poster • Tembusan Surat-surat • Telepon • Interkom/Interpon • Tatap Muka Diagonal • Memo/Nota Dalam • Edaran • Pengumuman • Tembusan Surat-surat • Telepon • Interkom/Interpon • Tatap Muka 2.5 GAYA KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI 1. The Controlling Style controlling style communication ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications. 2. The equalitarian style Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organnisasi The Equalitarian Style dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way communication). 3. The Structuring Style Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk memengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul. 4. The Dynamic style Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atausaleswomen). 5. The Relinguishing Style Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. 6. The Withdrawal Style Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. 2.6 SASARAN DAN HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Yang di maksud dengan sasaran dalam organisasi adalah berbagai hasil yang ingin di capai dalam proses komunikasi. Hasil yang ingin di peroleh dalam proses komunikasi tergantung dari arah komunikasi dalam organisasi itu. Di samping itu sasaran komunikasi dalam organisasi juga dapat ditentukan oleh saluran media yang dipergunakan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sasaran komunikasi ke bawah adalah agar setiap perintah, instruksi, nasihat, pengarahan, bimbingan, pedoman kerja, uraian tugas yang diberikan oleh pimpinan dapat diterima, dimengerti dan dipahami oleh para bawahan sehingga dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Melalui komunikasi ke atas diharapkan setiap saran, ide-ide, pendapat, keluhan dari para bawahan dapat diterima dan memperoleh tanggapan yang positif dari pimpinan sehingga dapat dipergunakan sebagai pertimbangan bagi pimpinan dalam menetapkan suatu kebijaksanaan (policy making) atau dalam pengambilan keputusan (decision making). Komunikasi horisontal pada dasarnya bersifat hubungan kerja dengan saling menerima dan mengirim (tukar-menukar) informasi. Komunikasi horisontal diharapkan akan tercipta kesatuan pandangan, persepsi, cara atau pola pikir serta kesatuan gerak sehingga tercipta hubungan yang serasi dan harmonis. Hambatan komunikasi dalam organisasi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu diantaranya : HAMBATAN YANG BERSIFAT TEKNIS Hambatan yang bersifat teknis adalah hambatan yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti: 1) Kurangnya sarana dan peranan yang diperlukan dalam proses komunikasi Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi di masa lalu merupakan penyebab utama timbulnya hambatan komunikasi. Akan tetapi, dewasa ini dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang ditandai dengan semakin sempurnanya alat-alat telekomunikasi (telex,radio,telephone,televisi,facsimile,komputer elektronik dan lain sebagainya) maka segala macam informasi dapat disampaikan dengan cepat. Dengan semakin sempurnanya alat telekomunikasi tersebut maka hambatan yang di sebabkan oleh sarana dan prasarana telah dapat di atasi. 2) Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak sesuai, dan Yang dimaksud dengan teknik ialah cara yang dianggap tepat untuk mengerjakan sesuatu dan merupakan kecakapan yang dimiliki oleh orang yang memiliki keahlian tertentu. Teknik komunikasi ialah keahlian yang dimiliki oleh seseorang dalam menyampaikan informasi kepada pihak lain sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan cepat dan tepat oleh penerima informasi. 3) Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya proses komunikasi. Kondisi fisik dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: – Keadaan fisik yang berhubungan dengan keadaan fisik manusianya, – Kondisi fisik yang berhubungan dengan waktu atau situasi/keadaan, – Kondisi fisik yang berhubungan dengan keadaan peralatan atau sarana komunikasi. HAMBATAN SEMANTIK Hambatan semantik adalah hambatan yang disebabkan kesalahan dalam menafsirkan, kesalahan dalam memberikan pengertian terhadap bahasa (kata-kata, kalimat, kode-kode) yang dipergunakan dalam proses komunikasi. Misalnya istilah dancuk bagi arek-arek surabaya. Istilah ini merupakan sesuatu yg biasa, bahkan menunjukkan keakraban. Tetapi bagi daerah lain, istilah itu berarti sebaliknya, merupakan umpatan atau cercaan. HAMBATAN PERILAKU Hambatan perilaku disebut juga hambatan kemanusiaan, adalah hambatan yang disebabkan berbagai bentuk sikap atau perilaku, baik dari komunikator maupun komunikan. Hambatan perilaku tampak dalam berbagai bentuk, seperti : • Pandangan yang Sifatnya Apriori Apabila dalam proses komunikasi masing-masing pihak (antara komunikator dengan pihak komunikan) mempunyaI pandangan yang negatif, saling curiga, maka komunikasi tidak akan berhasil. Dalam komunikasi dituntut adanya pengertian bersama (common experience) antara kedua belah pihak • Prasangka yang didasarkan kepada emosi Prasangka merupakan pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan,menyelidiki) sendiri atas sesuatu tersebut. Prasangka buruk disebabkan oleh berbagai hal, misalnya ada rasa iri hati, sentimen dan lain-lain. • Suasana Otoriter Suasana yang otoriter terutama disebabkan oleh pemimpin yang otoriter. Ide-ide,saran-saran,gagasan-gagasan dari para bawahan kurang mendapat perhatian, bahkan kadang-kadang para bawahan sama sekali tidak diberi kesempatan untuk mengemukakannya. Suasana yang otoriter akan menciptakan hubungan yang terlalu formal sehingga hubungan menjadi kaku yang menimbulkan dampak negatif, seperti kurang adanya rasa kesetiakawanan dan kurang adanya loyalitas diantara para pegawai. • Ketidakmauan Untuk Berubah Hambatan yang sering timbul dalam organisasi ialah adanya pegawai/pejabat yang tidak mau menerima perubahan metode kerja karena menganggap metode kerja yang lama adalah metode kerja yang sudah baik dan mudah. Ketidakmauan untuk menerima metode kerja yang baru dapat dipandang sebagai kegagalan pimpinan dalam melakukan komunikasi dengan para bawahan. Pimpinan dipandang tidak berhasil memberikan pengertian kepada para bawahan terhadap pentingnya perubahan metode kerja. • Sifat yang Egosentris Sifat yang egosentris adalah sifat yang mementingkan diri sendiri, kurang memperhatikan kepentingan orang lain. Pegawai yang mempunyai sifat egosentris biasanya kurang pandai menjalin kerjasama dengan pegawai lain karena pegawai tersebut kurang berkomunikasi. 2.7 CARA MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI 1. Gunakan umpan-balik Beri kesempatan pada orang orang lain untuk menyampaikan ide atau gagasannya, sehingga tercipta dua iklim komunikasi dua arah. 2. Kenali si penerima berita a) Bagaimana latar belakang pendidikannya, b) Bagaimana pengetahuan tentang subyek pembicaraan, c) Sejauh mana minat dan perasaanya 3. Rencanakan secara teliti, pertimbangkan baik-baik : apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan 2.8 CONTOH KASUS Buruknya Komunikasi PDIP-Demokrat Akibatkan Pilkada Langsung, Kalah Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) mengatakan Susilo Bambang Yudhoyono Presiden mempunyai waktu kurang dari 23 hari untuk memperbaiki rumusan pilkada langsung melalui MK. Jika hanya menolak menandatangani UU pilkada yang telah disahkan dalam rapat paripurna DPR, itu tidak akan ada pengaruhnya, karena dalam Undang-Undang disebutkan selama 30 hari jika Presiden menolak menandatangani RUU yang disahkan menjadi UU maka UU itu tetap sah dan harus dijalankan. Mahfud menilai lolosnya UU pilkada, akibat kesalahan elit PDIP dan partai Demokrat. Meskipun sama sama memperjuangkan pilkada langsung tapi tidak diikuti dengan komunikasi politik yang baik, sehingga mempersulit diri sendiri. "Sikap koalisi merah putih yang solid, harus menjadi pelajaran bagi partai pendukung pilkada langsung," kata Mahfud. Sementara Nurhayati Assegaf ketua fraksi Demokrat DPR RI menyatakan heran, kenapa partainya yang menjadi sasaran tembak, sedang koalisi merah putih dibiarkan tidur nyenyak. SBY dan Partai Demokrat jelas mendukung pilkada langsung dengan perbaikan. Apa yang salah sehingga Demokrat dan SBY yang dianggap menjadi sumber masalah," tanya Nurhayati. Saat ini hanya ada satu pintu masuk bagi pemerintah untuk mempertahankan pilkada langsung dengan perbaikan, yaitu melalui uji materi di MK. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Manusia merupakan mahkluk monodualisme yaitu manusia sebagai mahkluk individu dan mahkluk sosial. Dengan kordatnya sebagai mahkluk sosial, maka manusia pasti membutuhkan manusia lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi baik kepada individu lain maupun kepada suatu kelompok atau organisasi. Dalam menjalankan sosialisasinya manusia membutuhkan komunikasi yang baik dan benar. Komunikasi itu sendiri merupakan proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain untuk mendapatkan saling pengertian. Dan untuk mendapatkan pengertian yang sama dalam organisasi maka dalam mengkomunikasikan suatu informasi harus di tetapkan terlebih dahulu suatu dasar titik temu yang sama. Organisasi pada umunya terdiri dari pimpinan serta para anggota organisasi. Suatu organisasi akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan apabila komunikasi pada setiap anggota ini dapat berjalan dengan semestinya. Tidak hanya setiap anggota saja akan tetapi pemimpin suatu kelompok berkewajiban untuk selalu menjaga komunikasi dengan bawahannya. Komunikasi dapat diterapkan dan berjalan dengan baik dalam suatu organisasi apabila pemimpin suatu organisasi bisa dan mau mendengar saran, insfirasi dan pendapat dari anggota kelompok, saling tukar informasi sebih banyak lebih baik serta tepat waktu, kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin maupun seorang pribadi, bawahan maupun anggota membutuhkan kepastian peraturan –peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan, seorang pemimpin tidak harus memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya terhadap bawahannya, serta setiap organisasi harus menyediakan saluran komunikasi. Apabila semua kontek diatas terpenuhi maka komunikasi dalam organisasi akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. 3.2 SARAN Kita sebagai pelajar atau mahasiswa wajib belajar berkomunikasi yang baik dan benar karena kalau tidak dimulai dari sekarang akan mengalami banyak kerugian di masa yang akan datang. Diharapkan pelajaran komunikasi tidak hanya dipelajari di luar kelas saja tetapi masuk ke pelajaran formal, supaya nantinya dalam terjun ke masyarakat, pemerintahan, dan dunia kerja kita sudah mempunyai skill dimana kita bisa berkomunikasi secara baik dan benar. DAFTAR PUSTAKA  Drs. Ig. Wursanto, 2002, Dasar - Dasar Ilmu Organisasi, Andi Yogyakarta  http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi  http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html  http://andreprat.blogspot.com/2013/10/makalah-komunikasi-dalam-organisasi.html  http://politik.suarasurabaya.net/news/2014/141587-Buruknya-Komunikasi-PDIP-Demokrat-Akibatkan-Pilkada-Langsung,-Kalah

Cara Mudah Mencegah Penyakit Stroke

secara umum sebenarnya sebagian besar sama dengan pencegahan penyakit lainnya, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Namun ada beberapa hal yang secara khusus harus dilakukan, berkenaan dengan gejala khas dari penyakit stroke. Pencegahan penyakit stroke, selain menerapkan pola hidup sehat, juga harus menghindarkan diri dari faktor risiko yang juga dapat memicu munculnya penyakit stroke. Jadi cara mencegah penyakit stroke yang akan kami bahas berikut ini adalah mengenai pola hidup sehat untuk mencegah penyakit stroke sekaligus bagaimana menghindari faktor risiko penyakit stroke. Berikut ini adalah pola hidup sehat sebagai cara mencegah penyakit stroke yang dapat dilakukan sejak dini : Makan makanan yang bergizi dengan teratur, yang banyak mengandung serat dan hindari makanan yang mengandung lemak berlebihan. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung potassium, seperti : alpukat, kedelai, pisang dan tomat. Hilangkan kebiasaan merokok. Olahraga dengan teratur. Lakukan medical check up tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah dengan teratur setiap 6 bulan sekali. Hindari berat badan berlebih, usahakan mencapai berat badan ideal untuk anda. Hindari stress. Istirahat cukup setiap harinya. Selain langkah - langkah di atas, cara mencegah penyakit stroke juga harus dibarengi dengan menghindari faktor risikonya, seperti berikut ini : Hindari terserang hipertensi. Hindari terserang kencing manis atau diabetes mellitus. Hindari minuman beralkohol. Hindari kebiasaan merokok ( aktif dan pasif ). Hindari stress. Turunkan berat badan bagi anda yang mengalami kegemukan. Hindari makanan berkolesterol tinggi, Sederhana bukan? cara mencegah penyakit stroke ? namun kebanyakan dari kita agak malas untuk melakukan hal - hal di atas yang sebenarnya sangat penting untuk menjaga kesehatan kita. Bagaimanapun juga mencegah penyakit stroke lebih mudah dan murah daripada harus terlanjur sakit stroke dan sulit untuk mengobatinya. >>>>> kembali ke kumpulan artikel penyakit stroke --------- INFO : Penyakit stroke merupakan risiko yang dapat mengancam seluruh keuangan dan asset anda, serta kelangsungan hidup keluarga dan pendidikan anak. Membeli polis asuransi unit link adalah pilihan bijaksana, karena anda adalah TULANG PUNGGUNG KELUARGA anda.

Apa Itu Penyakit Kolesterol

Apaa Itu Penyakit Kolesterol Penyakit kolesterol. Nama penyakit ini mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Penyakit kolesterol merupakan suatu kondisi dimana kadar kolesterol di dalam tubuh manusia melebihi batas normal, sehingga kelebihan kolesterol ini akan menempel pada pembuluh darah. Akibat lebih lanjut adalah aliran darah yang melewati pembuluh darah menjadi tidak lancar atau tersumbat. Dengan tidak lancarnya aliran darah tersebut, oksigen yang dibawa darah untuk mensuplai jantung dan otak menjadi lebih sedikit, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan total oksigen, inilah yang dapat mengakibatkan penyakit jantung koroner. Ternyata penyakit kolesterol juga memicu timbulnya komplikasi penyakit lain. Jenis – Jenis Kolesterol Setelah kita mengetahui apa itu penyakit kolesterol, sekarang kita akan membahas tentang jenis – jenis kolesterol. Kolesterol terbagi menjadi beberapa jenis berikut ini : Kolesterol LDL ( Low Density Lipoprotein ). Kolesterol LDL ini sangat berbahaya. Penyakit kolesterol yang ditandai dengan kadar LDL tinggi ini dapat menyebabkan pengendapan kolesterol dalam pembuluh darah. Kolesterol LDL ini juga merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner. Kolesterol HDL ( High Density Lipoprotein ). HDL mencegah kondisi penyakit kolesterol seperti di atas. HDL mencegah pengendapan kolesterol pada pembuluh darah dan melindunginya dari terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah. Trigliserida. Ini merupakan sejenis lemak di dalam darah dan organ lainnya yang juga merupakan penyebab penyakit kolesterol, karena meningkatkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Hal yang dapat memicu trigliserida ini adalah faktor kegemukan, konsumsi alcohol, gula dan makanan berlemak. Trigliserida dapat diatasi dengan diet rendah karbohidrat. Penyakit Kolesterol Memicu Penyakit Lain Penyakit kolesterol yang ditandai dengan tingginya kadar kolesterol di atas ambang batas normal ternyata dapat juga memicu penyakit lain. Berikut ini adalah beberapa gangguan kesehatan lainnya jika kadar kolesterol dalam darah meningkat tidak terkendali : Familial Hypercholesterolemia ( FH ). Kadar kolesterol pada penyakit ini tidak bisa dikendalikan lagi. FH merupakan penyakit bawaan, penyakit ini timbul karena kedua orang tua mengidap FH akibat kolesterol tinggi tersebut. Xanthomas. Penyakit kolestero tinggi ini muncul ditandai dengan adanya benjolan kuning kemerahan pada tubuh. Ternyata penyakit kolesterol memicu penyakit aneh ini. Gagal jantung. Ada banyak kasus penyakit kolesterol menyebabkan terjadinya gagal jantung. Ini terjadi karena kolesterol menyumbat pembuluh darah arteri dan menghalangi aliran oksigen. Komplikasi lain yang mungkin adalah stroke. Rendah kolesterol. Jika penyakit kolesterol di atas sangat mematikan karena tingginya kadar kolesterol. Rendah kolesterol pun dapat mengakibatkan kematian, karena kadar kolesterol terlalu rendah dibanding dengan kadar kolesterol normal. Penyakit stroke. Di atas adalah sekilas uraian tentang penyakit kolesterol, dimana gejala kolesterol tersebut ditandai dengan kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi. Pelajari juga penyebab kolesterol. Ada beberapa jenis makanan penurun kolesterol yang secara ilmu kedokteran direkomendasikan sebagai cara menurunkan kolesterol dengan alami. Mudah – mudahan kumpulan artikel di atas bermanfaat. >>>>> Kembali ke kumpulan artikel kolesterol INFO : Asuransi unit link menghindarkan anda dari risiko kerugian finansial akibat penyakit kolesterol dan penyakit lainnya. Pelajari rahasia membeli asuransiprudential Indonesia unit link. Pelajari informasi selanjutnya tentangasuransi prudential.A

Pendidikan Bahasa Inggris

Kemampuan berbahasa Inggris merupakan salah satu kemampuan yang sangat menentukan dalam memperoleh lapangan kerja akhir-akhir ini. Fenomena inilah yang mendasari munculnya berbagai macam kursus Bahasa Inggris di seluruh wilayah Indonesia. Terlepas dari bagaimana sesungguhnya mutu dari pendidikan Bahasa Inggris yang ada di Indonesia ini, tersirat suatu keadaan yang memprihatinkan yaitu kurang baiknya mutu hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah-sekolah. Mengapa penulis mengambil kesimpulan demikian? Tentunya bukan tanpa dasar. Secara logika, kita dapat mengajukan argumentasi bahwa tidak mungkin kursus-kursus Bahasa Inggris sedemikian menjamurnya di Indonesia jika hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah ternyata memuaskan. Jika demikian halnya, maka kursus Bahasa Inggris yang ada hanyalah yang ditujukan untuk kepentingan-kepentingan khusus seperti untuk memperoleh sertifikat TOEFL, IELTS, dan lain-lain serta bukan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Tapi kenyataannya, mayoritas kursus Bahasa Inggris yang ada adalah yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, bukan untuk tujuan-tujuan lain. Keadaan ini tentunya menimbulkan masalah. Bagi para siswa yang datang dari keluarga menengah ke atas, masalah kesulitan berbahasa Inggris ini dapat diatasi dengan mudah. Mereka tinggal menunjuk kursus Bahasa Inggris mana saja yang mereka suka dan mulai belajar. Tetapi, bagaimana halnya dengan para siswa yang berasal dari kalangan bawah? Hal ini tentunya merupakan kesulitan tersendiri karena, kadang-kadang, jangankan untuk membayar uang kursus, untuk makanpun mereka masih harus mencari uang selepas sekolah. Lalu apa dampaknya? Tentu sangat jelas. Karena perusahaan-perusahaan papan atas yang ada di negara ini selalu mencantumkan persyaratan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu syarat untuk menjadi karyawan di perusahaan tersebut, maka hilanglah kesempatan para siswa yang berasal dari kalangan bawah ini untuk dapat masuk ke wilayah kerja yang dapat memberikan penghasilan yang lebih besar. Mereka akhirnya hanya dapat bekerja di perusahaan-perusahaan kecil yang tidak mensyaratkan kemampuan berbahasa Inggris dengan gaji yang sangat jauh tingkatannya dengan perusahaan asing. Dengan demikian, taraf kehidupan mereka tentunya tidak akan jauh berbeda dengan taraf kehidupan orang tua mereka sebelumnya. Dengan memandang alasan-alasan tersebut di atas, apakah kita sebagai guru Bahasa Inggris tidak tergerak untuk berupaya meningkatkan kemampuan siswa berbahasa Inggris melalui pelajaran Bahasa Inggris di sekolah? Sebagai kalangan yang sering disebut-sebut sebagai Pahlawan tanpa Tanda Jasa, sangatlah tidak layak jika kita ingin dianggap sebagai pahlawan tetapi tidak berupaya untuk memajukan siswa-siswa kita. Di tengah-tengah munculnya fenomena segelintir guru-guru yang mengejar materi untuk kepentingan pribadi dengan memanfaatkan muridnya, marilah kita usik kembali jiwa pengabdian kita untuk berupaya meningkatkan hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah agar siswa-siswa kita yang berasal dari kalangan bawah tidak semakin terpuruk dan tidak akan kalah dari siswa-siswa lain yang berasal dari kalangan berada. Masalah-Masalah yang Timbul dalam Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah Jika kita renungkan lebih dalam, adalah hal yang sangat luar biasa bahwa siswa yang telah belajar Bahasa Inggris selama minimal 6 tahun (sejak SMP) setelah lulus SMA masih tidak dapat berbicara dalam Bahasa Inggris, bahkan untuk memperkenalkan diri sendiri sekalipun. Disebut luar biasa karena jika siswa tersebut mengikuti kursus general english di suatu lembaga kursus dalam waktu yang sama, maka dapat dipastikan siswa sudah sangat mampu berbincang-bincang dalam Bahasa Inggris, bahkan mungkin sudah dapat memahami Bahasa Inggris untuk tingkatan drama, puisi, dan lain-lain. Jadi, mengapa hal ini bisa terjadi? Berdasarkan hasil pengisian kuestioner yang penulis pernah buat pada tahun 1996 untuk tugas kuliah, terdapat beberapa masalah yang, menurut para siswa, menghambat mereka untuk menguasai Bahasa Inggris. Masalah-masalah tersebut adalah: Jarangnya guru berbicara dengan Bahasa Inggris di dalam kelas. Hal ini dirasakan menghambat oleh para siswa karena menurut mereka, mereka jadi tidak terbiasa mendengar orang lain berbahasa Inggris. Pelajaran terlalu ditekankan pada tata bahasa (dan bukan pada percakapan), tetapi siswa jarang diberi arahan mengenai bagaimana dan apa fungsi dari unsur-unsur tata bahasa yang mereka pelajari tersebut. Berdasarkan hasil kuestioner dan hasil tes pada para siswa, terlihat bahwa rata-rata siswa menguasai pola-pola tata bahasa Inggris (misalnya struktur untuk simple present tense, dan lain-lain) tetapi, SISWA TIDAK MENGETAHUI KAPAN STRUKTUR TERSEBUT HARUS DIGUNAKAN DAN BAGAIMANA PENGAPLIKASIANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI. Ini merupakan hal yang sangat luar biasa karena Bahasa Inggris, sama halnya seperti Bahasa Indonesia, akan lebih bermanfaat jika dapat digunakan dan diaplikasikan meskipun secara tata bahasa siswa tidak terlalu menguasainya. Bukan berarti bahwa pembelajaran tata bahasa ini tidak penting, tetapi perlu sekali teori-teori tersebut dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Kosa kata yang diajarkan tidak terlalu berguna dalam percakapan sehari-hari. Banyak siswa yang mengeluhkan bahwa kata-kata yang diberikan oleh guru Bahasa Inggris di sekolah terlalu bersifat teknis, misalnya mengenai industrialisasi, reboisasi, dan lain-lain, sementara siswa tetap saja mengalami kesulitan untuk mengartikan kata-kata yang banyak digunakan pada film, majalah, dan situs-situs internet berbahasa Inggris. Bahkan kadang-kadang, siswa sangat hapal istilah-istilah Bahasa Inggris untuk bidang politik (seperti misalnya reformation, globalization, dan lain-lain) tetapi tidak dapat menyebutkan benda-benda yang biasa mereka pakai sehari-hari dalam Bahasa Inggris (misalnya celengan, selokan, dan lain-lain). Beberapa kalangan siswa bahkan mengatakan bahwa dengan kosa kata seperti yang dipelajari di sekolah tidak mungkin siswa dapat memulai percakapan dengan orang asing dengan menggunakan Bahasa Inggris. Mungkin ada benarnya juga, tidak mungkin tentunya kita tiba-tiba mengajak orang yang baru kita kenal untuk mendiskusikan industrialisasi, misalnya. Materi pelajaran Bahasa Inggris di SMP dan SMU tidak berkesinambungan Para siswa menyatakan bahwa sering terjadi pengulangan materi (seperti misalnya tenses) yang telah diajarkan di SMP di tingkatan SMU, tetapi tetap saja fungsi dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari kurang jelas. Jadi, sebagai seorang guru Bahasa Inggris, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut? Banyak tentunya, karena diakui atau tidak, gurulah yang memegang kendali dalam pengajaran. Yang jelas, kita tidak boleh hanya menyalahkan pihak pemerintah (yang membuat kurikulum) saja tetapi akan lebih baik jika kita mengintrospeksi diri sendiri dan lebih menggali lagi potensi kita untuk mencari pendekatan yang lebih berhasil dalam mengajarkan Bahasa Inggris pada siswa di sekolah. Kesimpulan dan Saran Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa masih banyak kendala yang harus dihadapi dalam upaya meningkatkan mutu hasil pengajaran Bahasa Inggris di sekolah. Untuk itu, penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi para sesama pengajar Bahasa Inggris di Indonesia. Selalu pertahankan kemampuan kita bercakap-cakap dalam Bahasa Inggris agar kelancaran berbahasa tetap terjaga. Hal ini perlu karena dapat memotivasi murid-murid kita untuk dapat berbicara dengan lancar. Mungkin sulit sekali jika kita tidak pernah bertemu dengan orang yang juga dapat berbahasa Inggris. Oleh karena itu, penulis memiliki usul agar para guru Bahasa Inggris ini memiliki semacam klub (conversation club) untuk ajang bertemu dan bertukar pikiran antar sesama guru Bahasa Inggris di wilayah yang sama. Dengan demikian, keahlian kita dalam menggunakan Bahasa Inggris akan selalu tetap terjaga. Selalu menekankan fungsi dan aplikasi dari semua unsur tata bahasa yang kita terangkan kepada siswa. Pastikan bahwa siswa benar-benar mengerti kapan mereka harus menggunakan struktur tersebut. Berikan tambahan kosa kata yang akan bermanfaat untuk percakapan sehari-hari pada siswa dan perkenalkan siswa dengan majalah-majalah remaja berbahasa Inggris agar mereka menjadi gemar membaca dan memperoleh banyak tambahan kosakata dari majalah tersebut. Dengan demikian, siswa akan percaya diri jika harus bergaul dengan remaja asing yang berbahasa Inggris. Meskipun kita tidak memiliki kekuasaan untuk mengubah kurikulum, setidaknya pastikan bahwa pengulangan materi yang kita berikan merupakan pendalaman mengenai apa yang sudah dipelajari siswa dan bukan hanya mengulang tetapi tidak membuat siswa semakin bisa menerapkannya. Demikian beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk kita semua. Penulis akan merasa sangat senang jika artikel ini dapat menjadi pembuka forum tukar pendapat untuk para guru Bahasa Inggris. Semoga apa yang telah dipaparkan di atas memberikan manfaat bagi kita semua. Read more: http://www.artikelbagus.com/2012/03/artikel-pendidikan-bahasa-inggris.html#ixzz3OKECNrCg